Perempuan Mbatapuhu Mengolah Batang Jagung Jadi Pakan Ternak Organik

Perempuan Desa Mbatapuhu, belajar mencacah batang pohon jagung untuk diolah menjadi pakan ternak organik (dok. villagerspost.com/rahmat adinata)
mencampurkan probiotik untuk nutrisi pkan ternak organik (dok. villagerspost.com/rahmat adinata)
Mencampurkan gula untuk makanan probiotik (dok. villagerspost.com/rahmat adinata)
Berpose bersama usai melaksanakan pelatihan (dok. villagerspost.com/rahmat adinata)

Sumba Timur, Villagerspost.com – Jagung identik dengan Sumba. Petani di Sumba, khususnya Sumba Timur, menjadikan jagung sebagai komoditas tanaman utama disamping tanaman padi. Sayangnya, para petani selama ini hanya memanen jagungnya dan kerap membiarkan pohon jagung yang tersisa membusuk di lahan. Padahal, pokok-pokok jagung ini bisa diolah menjadi berkah, khususnya untuk ternak yang dipelihara para petani.

Pakan ternak ini menjadi penting untuk diberikan, karena selama ini, para pemilik ternak cendrung memberi pakan ternaknya dengan cara digembalakan di padang rumput. Akibatnya, berat ternak sulit meningkat dan harganya pun jatuh. Untuk itulah, Radio Max Foundation Waingapu dengan dukungan yayasan Life Jepang mengadakan pelatihan pembuatan pakan ternak organik dari sisa-sisa tanaman jagung, di Desa Mbatapuhu, Kecamatan Haru Sumba Timur.

Pelatihan pembuatan pakan ternak organik dari batang jagung ini kebanyakan diikuti oleh kaum perempuan Mbatapuhu. “Selama ini batang pohon jagung kan tidak pernah diolah. Dibiarkan begitu saja atau ditebang hingga membusuk di kebun. Sekarang, lumayan kedepannya limbah tidak akan terbuang percuma,sebab sudah berani dan mampu memanfaatkannya. Apalagi sebentar lagi musim kemarau dan ternak pasti butuh pakan,” kata seorang peserta pelatihan.

Laporan/Foto: Rahmat Adinata, Praktisi Pertanian Organik, Anggota Gerakan Petani Nusantara

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.