Indonesia tak Impor Jagung, Jokowi Gembira

Jagung produksi lokal untuk kebutuhan pakan ternak (dok. jabarprov.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Presiden Joko Widodo mengaku gembira karena saat ini Indonesia sudah tak lagi mengimpor jagung untuk memenuhi kebutuhan secara nasional. “Sekarang Indonesia sudah bisa memenuhi kebutuhan jagung secara mandiri, berkat kerja keras petani. Dulu kita impor jagung 3,6 juta ton per tahun. Sekarang tidak ada,” ujar Jokowi saat memberikan sambutannya di Desa Kota Tengah Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Senin (27/11).

Jokowi menegaskan impor jagung sebanyak 3,6 juta ton itu merupakan jumlah yang tidak sedikit. Pemenuhan produksi ini dimungkinkan Indonesia mempunyai lahan yang luas untuk ditanam jagung. “(Ada) berapa ribu kontainer itu (kapal pembawa jagung masuk ke Indonesia),” ujarnya.

Namun berkat keras pemerintah kini Indonesia tidak bergantung impor lagi namun kini mengekspor jagung. “Sekarang stop impor, kita ekspor,” tegasnya.

Kerja keras pemerintah ditunjukkan dengan meningkatkan produksi dan melindungi harga jagung di tingkat petani. Menurutnya harga di tingkat petani juga penting untuk diperhatikan agar petani semangat bertanam. Kalau harga rendah petani kan tidak mau bertani lagi.

“Tiga tahun lalu (2014) ketika baru dilantik jadi Presiden, saya ke NTB dan petani marah kepada saya karena harga jagung saat itu Rp1.400 per kg. Kalau harga rendah petani kan tidak mau bertani lagi. Ketika itu impor masih 3,6 juta ton,” cerita Jokowi.

“Saat itu kami keluarkan Perpres harga jagung Rp2.700 per kg dan sekarang harga jagung sudah Rp3.150 dan Indonesia tidak impor jagung lagi. Pemerintah buat petani senang dan sejahtera,” tegasnya.

Sebelumnya, saat melakukan kunjungan kerja di Madiun, Jawa Timur, Senin (6/11) Jokowi juga sempat berdialog dengan petani jagung bernama Basuki. Saat itu Jokowi menanyakan harga jagung di tingkat petani. Ketika itu, dijawab Basuki, harga jagung sudah di kisaran Rp4000 per kilogram.

Jokowi menjelaskan, pemerintah telah menetapkan harga jual jagung di tingkat petani minimal Rp2.700/kilogram (kg). Kebijakan itu berdampak positif bagi harga jual jagung petani, termasuk di Madiun.

Bahkan, setelah pemerintah menyetop impor jagung, petani bisa menikmati kenaikan harga jual. “Kemudian impor jagung disetop. Sudah langsung harga naik,” kata Jokowi.

Jokowi meminta, harga jual untuk jagung tetap harus dijaga. Kalau terlalu tinggi bisa berpengaruh pada kebutuhan pakan ternak, karena jagung menjadi bahan baku utamanya. “Kita patok dulu (harga jagung), justru bisa di atas itu bagus. Tapi jangan harga tinggi nanti pakan ternak ngamuk-ngamuk ke saya,” kata Jokowi. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.