Kementan Dorong Peremajaan Sawit dan Perluasan Tanam Jagung di Sulbar

Hamparan perkebunan sawit (dok. bumn.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan pihaknya mendukung upaya peremajaan kelapa sawit rakyat sekaligus perluasan tanam jagung di Sulawesi Barat (Sulbar) dengan sistem tumpang sari. “Kita targetkan replanting sawit rakyat dengan luas 5 ribu hektare di Sulawesi Barat, nilainya 125 milyar. Bahkan bisa kita usahakan hingga 7,5 ribu hektare. Alokasi untuk Kabupaten Pasang Kayu setengahnya, yakni 2,5 ribu hektare,” ujar Amran saat melakukan kunjungan ke Desa Lariang Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasang Kayu, Sulbar, Rabu (31/10).

Amran menegaskan, peremajaan perkebunan sawit rakyat memang tengah menjadi perhatian pemerintah. Khusus di Sulawesi Barat, banyak tanaman sawit yang usianya lebih dari 28 tahun. Usia sawit tersebut berpengaruh terhadap penurunan produktivitas hingga hanya 3 ton per hektare.

“Kita dorong peremajaan dengan skema pendanaan yang ada yakni 25 juta per hektare. Tapi seiring proses replanting kita wajibkan petani untuk juga tanam jagung lewat tumpang sari,” beber Amran.

Selain membahas masalah peremajaan tanaman sawit, Amran juga memberikan bantuan benih jagung gratis untuk lahan seluas 40 ribu hingga 50 ribu hektare di Kabupaten Pasang Kayu. Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan benih kakao dan padi gratis.

Sementara itu, untuk bantuan alat mesin pertanian, Amran langsung mengalokasikan bantuan terutama pompa sebanyak 20 unit, agar bisa langsung dimanfaatkan. “Agar tanam bisa lebih produktif, kita harus kelola air dengan baik. Kita akan kirim langsung 20 pompa untuk bisa memanfaatkan langsung sungai yang ada,” kata Amran.

Kementerian Pertanian juga telah mengirimkan 345 ekor sapi untuk dibagikan kepada peternak di Sulbar, khusus untuk Kabupaten Pasang Kayu sebanyak 35 ekor. “Silahkan pemda mengatur pola pembagiannya, tapi kami berharap dilakukan berkelompok, jadi katika sudah mengasilkan pedet baru kita bagikan ke peternak,” papar Amran.

Amran meyakini, kombinasi antara peremajaan sawit rakyat dengan jagung ini mampu mendorong optimalisasi lahan pertanian produktif, sekaligus menjaga petani tetap punya penghasilan. Saat ini harga jagung di Sulawesi Barat sedang sangat bagus yaitu berada di kisaran Rp3.700 per kilogram. Harga ini berdasarkan pengakuan petani setempat bahkan bisa mencapai Rp4.200 per kg.

Sementara harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit hanya Rp1.000 per kg dan diharapkan bisa lebih sehingga harganya tidak terlalu jauh dari harga di Kalimantan dan Sumatera. Harga keekonomian jagung yang menguntungkan ini seharusnya bisa mendorong petani menanam jagung, sambil meremajakan sawit yang baru bisa produktif setelah 5 tahun tanam.

“Jadi kita dorong peremajaan, sekaligus wajib tanam jagung. Benihnya sudah kami alokasikan gratis,” jelas Amran.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.