Pelatihan Petani Muda Mendukung Upaya Mendorong Regenerasi Tani

Pelatihan Duta Petani Muda dengan tajuk “Bertani untuk Kini dan Nanti” tanggal 25 November-1 Desember 2018, Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat, Kemendesa PDTT, Ciracas, Jakarta Timur (dok. duta petani muda).

Jakarta, Villagerspost.com – Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Samsul Widodo mengatakan, pertanian adalah masa depan Indonesia. Saat ini, kata dia, sebanyak 82,77 persen penduduk desa yang menggantungkan sumber pendapatannya dari sektor pertanian.

“Karena itu, diperlukan inovasi melalui pemanfaatan teknologi untuk membuat produktivitas pertanian Indonesia semakin meningkat. Tentu saja tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Samsul di acara pelatihan Duta Petani Muda, di Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat, Kemendesa PDTT, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (26/11).

Lebih lanjut Samsul Widodo menjelaskan, berbicara tentang inovasi dan pemanfaatan teknologi, erat kaitannya dengan pemuda sebagai subjek dan objek penerima perubahan. “Oleh karena itu, melalui kegiatan ini kita berupaya membangun kesadaran anak-anak muda untuk terjun di bidang pertanian. Kita harus membangun branding bahwa menjadi petani itu keren dan kekinian,” tegasnya.

Seperti diketahui, program Duta Petani Muda telah mempromosikan sektor pertanian dengan menginspirasi anak muda untuk menjadi petani dan berkontribusi pada perkembangan daerah masing-masing melalui kerjasama dengan kelompok tani, organisasi pemuda dan sektor bisnis. Para petani muda telah menjadi rujukan untuk bantuan teknis pertanian, mendorong temuan dalam usaha pertanian pangan dan memperluas jaringan anak muda lain untuk memulai usaha dengan menjadi mentor sebaya.

Hal penting dalam program Duta Petani Muda ini adalah pelatihan intensif selama enam hari untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan tentang bisnis, penambahan wawasan tentang tren dan tantangan sektor pertanian pangan, pengenalan aspek gender, dampak lingkungan dan sosial dari rantai nilai pertanian, serta pengembangan karakter kepemimpinan bagi petani muda.

Pelatihan dirancang dengan pendekatan pendidikan orang dewasa yang memadukan teori di kelas dan praktik. Kurikulum pelatihan dirancang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas kepemimpinan, serta menghubungkan para petani muda dengan jaringan pendukung produksi pangan.

“Pelatihan bisnis inovatif dan kepemimpinan petani muda ini menyediakan ruang bagi para petani muda terpilih untuk memperkuat kemampuan mereka dalam menjalankan usaha, mempertajam karakter kepemimpinan, dan terhubung dengan sesama petani muda dari berbagai daerah di Indonesia,” kata Dedi Triadi, Country Network Coordinator, AgriProFocus Indonesia.

Lebih lanjut, M. Maulana dari Workout.ID menambahkan, potensi para petani muda untuk lebih berkembang sangat besar. “Pelatihan ini menjadi ruang bagi mereka menajamkan insting usaha yang berkelanjutan, membuka jejaring, dan mempercepat adaptasi dalam pemanfaatan perkembangan teknologi untuk usaha di sektor pertanian dan pangan,” jelasnya.

Terkait pelatihan ini, Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan pelatihan ini menghubungkan petani muda dengan berbagai pelaku dan profesional di sektor pertanian, sehingga mempercepat proses pembelajaran dan memperkuat pengembangan usaha. “Mereka disiapkan menjadi role model dengan mengekspos dan memamerkan agribisnis petani muda ke media, publik yang lebih luas, dan pemangku kebijakan. Dengan demikian para petani muda ini akan mendapat dukungan yang lebih luas,” kata Said.

Program pemilihan Duta Petani Muda ini sendiri sebelumnya telah dilakukan selama dua kali yaitu pada tahun 2014 dan 2016. Program ini telah mampu memberdayakan petani muda dari berbagai daerah di Indonesia. Para Duta Petani Muda telah mengembangkan usahanya lebih lanjut dan memperluas pengaruh mereka di komunitas desa dan kota.

Program ini memungkinkan para petani muda, yang berperan penting sebagai produsen pangan, berkesempatan tampil di ruang publik menyebarkan gagasan pentingnya regenerasi petani di Indonesia. Para Duta Tani muda ini juga telah memamerkan agribisnis yang prospektif, diakui publik, dan sesuai dengan pembuat kebijakan tentang perlunya regenerasi tani dan produsen pangan kita.

Dalam pelaksanaan ketiga tahun ini, Program Duta Petani Muda mendapat dukungan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT). Ditjen PDT memfasilitasi pelaksanaan pelatihan bisnis inovatif dan kepemimpinan bagi sepuluh Duta Petani Muda di Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat, Jakarta.

Dari sepuluh peserta, lima orang petani muda memiliki usaha di daerah tertinggal. Diharapkan sekembalinya dari pelatihan, para petani muda ini mampu menjadi agen perubahan penggerak ekonomi desa dengan inovasi di sektor usaha berbasis pertanian dan pangan.

“Pelatihan menjadi tahap penting dalam menyiapkan petani muda yang paham tentang tantangan dan peluang sektor pertanian di masa depan, sehingga mereka dapat beradaptasi, memperluas pengaruh dan menjadi ujung tombak mendorong regenerasi petani di Indonesia serta pertumbuhan ekonomi desa,” kata Torry Kuswardono, Direktur Perkumpulan Pikul, anggota konsorsium penyelenggara Duta Petani Muda berbasis di Kupang, NTT.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.