Saat Petani Gowa Bertemu Jokowi di Istana Negara
|Jakarta, Villagerspost.com – Jamaluddin Daeng Abu, petani muda, penggerak literasi dari Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tak menyangka kalau keikutsertaannya di ajang Asia Agriculture & Food Forum 2018 bisa mengantarkannya masuk Istana Negara. Jamaluddin, bersama para petani lainnya, berkesempatan bertemu dan berdialog dengan Presiden Joko Widodo pada Kamis (28/6) lalu.
“Saya sangat senang bisa mewakili rekan-rekan petani dari Kabupaten Gowa untuk bisa bertemu Pak Jokowi di sini, ini kan kesempatan langka seorang petani bisa bertemu Presiden,” katanya, kepada Villagerspost.com, Jumat (29/6).
Para petani memang diberikan kesempatan bertemu presiden untuk bisa menyampaikan beragam persoalan yang dihadapi petani agar bisa didengar langsung oleh presiden. Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mengatakan, dengan adanya dialog tersebut diharapkan kesulitan para petani bisa terpecahkan.
“Misalnya, soal batuan pupuk. Saat dibutuhkan oleh petani belum tersedia. Pada saat sudah tersedia, pupuknya tidak sesuai dengan keinginan petani, seperti itu,” kata Moeldoko.
Terkait pertemuan itu, Jamaluddin mengaku, dengan diakuinya petani oleh pemerintah, diharapkan petani akan semakin terlecut semangatnya untuk berkarya dan menyejahterakan diri. Terlebih, dalam pertemuan itu, Presiden Joko Widodo juga “menantang” petani untuk mampu membangun korporasi.
Dalam hal ini, kata Jamaluddin, di Kanreapia, dia bersama petani muda lainnya siap menerima tantangan itu. Jamaluddin sudah merintis usaha melalui BUMDes Kalpataru. Selain menjalankan usaha jual-beli alat mesin pertanian dan sarana produksi pertanian organik, Jamaluddin juga mengembangkan pertanian organik di desanya. “Kami ingin membangun Desa Kanreapia sebagai kampung wisata organik,” jelasnya.
Dia juga menegaskan, Desa Kanreapia, dengan Rumah Koran akan dikembangkan menjadi kampung literasi dimana anak-anak generasi muda tani, berkesempatan mengembangkan kemampuan dan minat bacanya. “Saya berharap jika desa ini maju berkembang secara ekonomi, sosial dan budaya, akan bisa menginspirasi para sarjana pulang ke desa untuk membangun desa,” pungkas Jamaluddin.
Editor: M. Agung Riyadi