Berdaya Lewat Bunga, Kelompok Wanita Tani Desa Sempu
|Kediri, Villagerspost.com – “Say It With Flowers”, begitu ungkapan orang Inggris untuk menggambarkan, betapa setangkai bunga bisa mengungkapkan suatu perasaan atau keadaan yang sulit diungkapkan. Nah, bagi ibu-ibu petani di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, bunga adalah peluang untuk melakukan pemberdayaan diri dan ekonomi keluarga.
Karena itu, sejak dua tahun silam, 13 orang perempuan yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Putri Kelud, pun bergelut membudidayakan bunga hias demi memperbaiki perekonomian rumah tangga. Kartini (32), Ketua KWT Putri Kelud mengatakan, awalnya, seperti kaum ibu di Desa Sempu pada umumnya, para anggota KWT adalah para ibu yang bekerja sebagai buruh tani dan juga bertani di lahan sendiri.
“Penghasilan kami masih sangat kecil, paling banyak hanya 600 ribu rupiah sebulan,” ujarnya kepada Villagerspost.com, Sabtu (27/5).
Kemudian, 13 orang perempuan yang awalnya berkumpul dalam kelompok senam ibu-ibu mulai berpikir untuk memberdayakan diri sekaligus ikut membantu memperbaiki perekonomian rumah tangga. Kebetulan, kata Kartini, di Desa Sempu juga ada kawasan wisata Kampoeng Anggrek yang menawarkan untuk membantu melakukan pendampingan terhadap kaum perempuan Desa Sempu untuk membudidaya bunga hias dan sekaligus membantu pemasaran.
Dengan modal awal sebesar Rp20 juta, KWT Putri Kelud pun kemudian mulai terjun dalam usaha budidaya bunga hias. Mereka pun mendirikan satu unit greenhouse di halaman rumah milik Kartini. Ada berbagai jenis bunga yang sudah dikembangkan seperti celisia, dianthus, marigold dan begonia. “Tetapi untuk saat ini, kami mengembangkan begonia karena lebih banyak diminati, harganya pun lumayan bagus,” kata Kartini.
Dari satu greenhouse, KWT Putri Kelud bisa menghasilkan 180 rumpun bunga begonia yang satu rumpunnya dijual di dalam pot seharga Rp25 ribu. “Usaha ini lumayan lah untuk bisa membantu pendapatan keluarga,” kata Kartini.
Setidaknya, sambil tetap melakukan pekerjaan sebagai petani, KWT bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari bisnis bunga. Ke depan, kata Kartni, para anggota KWT akan mulai berusaha untuk menambah dua greenhouse lagi. Sehingga nantinya satu greenhouse hanya akan ditangani oleh 4-5 anggota. “Selama ini kami memang belum berani menambah jumlah produksi karena kami masih takut gagal,” ujar Kartini.
Namun dengan bantuan pihak Pemerintah Desa Sempu, KWT Putri Kelud, dalam waktu dekat akan memulai pelatihan budidaya bunga dan menambah jumlah greenhouse agar usaha mereka semakin bernilai ekonomis. “Kami optimis usaha ini akan berkembang baik,” ujar Kartini.
Teks/Video: M. Agung Riyadi/Villagerspost.com