Buncis Kenya, Idola Baru Petani Pangalengan

Iban di kebun buncis kenya miliknya (dok. villagerspost.com/rahmat adinata)
Iban di kebun buncis kenya miliknya (dok. villagerspost.com/rahmat adinata)
Hamparan perkebunan buncis Kenya di Pangalengan, Kabupaten Bandung (dok. villagerspost.com/rahmat adinata)
Hamparan perkebunan buncis Kenya di Pangalengan, Kabupaten Bandung (dok. villagerspost.com/rahmat adinata)
Buncis kenya yang hijau, segar dan besar (dok. villagerspost.com/rahmat adinata)
Buncis kenya yang hijau, segar dan besar (dok. villagerspost.com/rahmat adinata)
Buncis kenya, cara taman tak repot karena tak memerlukan penyangga (dok. villagerspost.com/rahmat adinata)
Buncis kenya, cara taman tak repot karena tak memerlukan penyangga (dok. villagerspost.com/rahmat adinata)

Bandung, Villagerspost.com – Para petani sayur di Pangalengan, Kabupaten Bandung, kini punya idola baru. Buncis Kenya, nama sang idola baru tersebut. Buncis Kenya menjadi idola karena tidak seperti tanaman buncis umumnya yang merambat sehingga tidak harus ditopang dengan lanjaran atau ajir kayu ataupun bambu.

Menurut Iban (42 tahun), petani buncis dari desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, varietas ini merupakan varietas baru yang dikembangkan di Pangalengan. “Perawatannya tidak ribet seperti buncis secara umum, dari sisi harga pun lumayan mahal,” ujar petani yang sudah lama melakukan kontrak produksi dengan negara luar ini.

Selain itu, biaya produksi tanam Buncis Kenya pun terhitung murah. “Untuk kebutuhan benih hanya 20 kg per hektare, sedangkan potensi hasil bisa mencapai 8-10 ton setiap hektare-nya. Harganya sekarang Rp 15.000/kg. Ini sudah kontrak dengan eksportir,” jelas Iban.

Laporan: Rahmat Adinata, Petani Organik, Anggota Gerakan Petani Nusantara

Facebook Comments
7 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.