Inovasi Ala Sumba, Penyiraman Tanaman Kakao Sistem Tetes
|Sumba Barat Daya, Villagerspost.com – Kawasan Sumba, Nusa Tenggara Timur memang terkenal dengan iklimnya yang kering atau iklim semi arid (gurun). Di kawasan ini, musim penghujan hanya berlangsung selama 3-4 bulan dan selebihnya adalah musim kemarau. Tak heran jika para petani di Sumba kerap mengalami masalah dengan air.
Meski begitu, para petani di Sumba, juga tak kehilangan akal. Mereka terus melakukan inovasi untuk menyiasati kekeringan agar tak mengganggu pertumbuhan tanaman. Salah satunya adalah yang dilakukan Ignasius Walen, petani kakao asal Sumba Barat Daya yang memperkenalkan teknik penyiraman kakao dengan sistem tetes.
Teknik ini sangat membantu pertumbuhan tanaman kakao di usia awal yang memang membutuhkan air. Caranya, Ignasius memasukkan air ke dalam botol bekas kemasan air mineral yang diberi lubang kecil. Kemudian, botol itu diisi air dan diletakkan di dekat pokok tanaman kakao. Air dalam botol akan menetes pelan-pelan membasahi tanah dan kebutuhan tanaman kakao akan air akan tetap terpenuhi.
“Airnya akan menetes pelan-pelan, bisa menghemat air, namun tanah tetap lembab. Usia tanaman kakao saya ini 6-7 bulan, baru ditanam butuh banyak air,” kata petani yang juga staf di Yayasan Donders ini kepada Villagerspost.com. (*)
Video/Teks: Rahmat Adinata, Petani Organik, Anggota Gerakan Petani Nusantara