Labu Madu Potensi Ekonomi Tersembunyi Desa Sempu

Kediri, Villagerspost.com – Labu madu (Cucurbita moschata), selama ini, masih menjadi komoditas yang belum banyak dikembangkan para petani di Indonesia. Padahal potensi tanaman yang masih berkerabat dengan mentimun ini, sangat luar biasa. Dari sisi rasa, daging buahnya yang berwarna mentega itu memiliki rasa manis dengan tekstur lembut. Khasiatnya terhitung banyak. Labu madu juga baik untuk kesehatan karena mengandung serat yang tinggi, antioksidan, beta karoten, vitamin A dan B kompleks.

Potensi tanaman labu madu, saat ini mulai dilirik oleh para petani di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Adalah Eko Suroso, sang kepala desa yang punya inisiatif agar para warganya yang kebanyakan petani nanas dan buruh tani untuk memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk ditanami buah yang bernilai ekonomi tinggi ini.

Program bertanam labu madu ini memang baru diinisasi pada awal tahun 2018 ini. Untuk tahap awal, Eko yang terpilih sebagai Duta Petani Muda 2014 ini memberikan modal berupa benih kepada warga di RT 12/05, Dusun Sumber Petung. Untuk tahap awal ada 27 warga yang menerima bantuan modal benih dari desa.

Salah seorang warga yang mulai mengembangkan pertanian labu madu adalah Tumijan (55), ketua RT 12/05. Tumijan mengaku senang dengan adanya bantuan ini. “Bertanam labu madu ini memang potensial bagi buruh tani semacam saya yang penghasilannya tak menentu, ini bisa menjadi sumber penghasilan tetap bagi keluarga,” katanya kepada Villagerspost.com, Sabtu (26/5).

Secara ekonomis, dari 10 bibit diharapkan dapat menghasilkan 30 buah labu madu dalam 3 bulan. “Per kilo harganya 6.500 rupiah, jadi kalau berhasil memanen sebanyak 30 buah bisa menghasilkan uang sebesar 195 ribu rupiah untuk satu lanjaran,” ujarnya.

Hanya saja, memang tak mudah untuk bisa mencapai hasil maksimal. “Banyak tantangan yang dihadapi seperti bunga dan buah yang sering gugur di tahap awal pertumbuhan, kemudian juga serangan hama lalat buah,” katanya.

Dia berharap selain mendapat bantuan benih, petani juga mendapat bimbingan teknis penanaman. “Kami tak punya pengalaman bertanam labu madu, jadi perlu bimbingan agar hasilnya maksimal,” katanya.

Saat ini pihak pemerintah Desa Sempu juga sudah mengembangkan pertanian labu madu di tiga rukun tetangga di Dusun Ringin Sari dan Dusun Sempu. Ada total 1800 tanaman yang sudah dibudidayakan dan saat ini sudah mulai dipanen dengan hasil yang lumayan, mencapai 105 kilogram.

Hasil panen tersebut dipasarkan di Pasar Grosir Buah dan Sayuran Ngronggo, Kediri. “Kami optimis jika mampu membudidayakan dengan benar, hasilnya akan lebih baik, pungkas Tumijan.

Teks/Video: M. Agung Riyadi/Villagerspost.com

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.