Mahasiswa Unkriswina Belajar Sistem Pompa Air Tanpa Listrik dan BBM

Sumba Timur, Villagerspost.com – Puluhan mahasiswa dari Program Studi Agro Teknologi, Universitas Kristen Wira Wacana (Unkriswina), Selasa (16/1) kemarin, ramai-ramai “menyerbu” kantor Yayasan Komunitas Radio Max FM, Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Kedatangan mereka bukan untuk berdemonstrasi, tetapi justru untuk menyaksikan demo yang akan disajikan pihak yayasan.

Ya, dalam kesempatan kunjungan itu, para mahasiswa akan menyaksikan sekaligus memperlajari cara kerja pompa Barsha. Pompa Barsha mampu menaikkan air ke lahan petani organik dengan tidak mengandalkan bahan bakar minyak (BBM) serta listrik, namun hanya digerakkan oleh tenaga air itu sendiri.

Pompa Barsha merupakan pompa bikinan aQysta, sebuah perusahaan start up yang berbasis di Delft, Belanda yang berfokus pada pengembangan sistem irigasi menggunakan tenaga air. Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan aliran air untuk memutar turbin. Putaran turbin ini sendiri akan menghasilkan sumber energi sehingga mampu mendorong dan mengalirkan air sampai pada elevasi 15-20 meter hingga sejauh lebih kurang 2 kilometer.

Pompa Barsha juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan gas rumah kaca seperti pompa berbahan bakar diesel atau listrik. Teknologi ini sudah diperkenalkan di Sumba, khususnya Sumba Timur sejak 2017 lalu.

Pompa ini jelas sangat membantu petani di kawasan kering seperti di Sumba Timur dimana kawasan pertanian seringkali jauh dari aliran air. Secara umum, di Sumba utamanya wilayah Sumba Timur merupakan wilayah kering. Namun walau begitu, kawasan Sumba Timur juga paling banyak juga memiliki aliran sungai dengan debit air cukup sepanjang tahun.

Ironisnya aliran air sungai tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan pertanian. Andaikan potensi air ini dimanfaatkan mungkin akan bercerita banyak dalam hal pemenuhan pangan bagi warganya. Di sinilah peran pompa Barsha sangat vital bagi pemenuhan kebutuhan air para petani.

“Di wilayah Sumba Timur ini ketersediaan air cukup lumayan banyak, namun masyarakat belum sepenuhnya atau belum paham caranya bagaimana menaikan air dari sungai ke lahan pertanian. Namun dengan adanya alat seperti pompa Barsha ini, kami juga sebagai generasi muda merasa senang,” ujar Ningsy Ena, salah seorang mahasiswi Program Studi Agrotek Unkriswina.

Laporan/Video: Rahmat Adinata: Praktisi Pertanian Organik, Jurnalis Warga untuk Villagerspost.com

 

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.