Paru-Paru Pulau Sumba Itu Terbalut Api

Sumba Timur, Villagerspost.com – Taman Nasional Manupeu-Tanadaru (TNMT) yang merupakan paru-paru Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, terancam oleh amukan api. Seperti dilaporkan jurnalis warga untuk Villagerspost.com Rooslinda Rambu Lodji, sebagian kawasan hutan yang masuk ke wilayah di sepanjang jalan Waingapu-Lewa-Waikabubak, Kabupaten Sumba Timur, terlalap api. “Api diduga berasal dari aktivitas pembakaran ladang yang sering dilakukan warga,” ujarnya.

Sebuah mobil tangki air milik pemerintah daerah berupaya memadamkan api yang melalap sebagian kawasan Taman Nasional Tanadaru (dok. villagerspost.com/rooslinda rambu lodji)

Api diduga berasal dari padang rumput di sebelah kawasan hutan yang sengaja dibakar untuk keperluan perladangan. Kebakaran kawasan hutan Tanadaru ini merupakan yang ketiga kalinya dalam tahun ini. Tradisi membakar ladang penduduk Sumba ini memang mulai mengundang keprihatinan sebagian warga. Pasalnya selain mengancam kawasan hutan lindung, “tradisi” ini juga pernah menimbulkan kebakaran di sebuah kampung. “Pemerintah seharusnya sudah mengantisipasi ini,” kata Rooslinda.

Saat peristiwa kebakaran tersebut direkam, Senin (18/9) sore hari, terlihat hanya ada satu mobil tangki air milik pemerintah daerah setempat yang mencoba memadamkan api. Seperti dikutip dari laman wikipedia, Taman Nasional Manupeu-Tanadaru merupakan perwakilan hutan musim semi-peluruh dataran rendah yang tersisa di Pulau Sumba.

Kawasan TN Tanadaru yang terbakar (dok. villagerspost.com/rooslinda rambu lodji)

Kawasan TNMT berdasarkan SK Menhut Nomor SK.576/Kpts-II/1998 memiliki luas 879,8 km² melipiti tiga wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur. Taman Nasional Manupeu Tanadaru berada pada ketinggian wilayah 0 – 918 Mdpl dan belum lama ini ditunjuk sebagai Taman Nasional.

TNMT memiliki keanekaragaman jenis bernilai tinggi yaitu sekitar 118 jenis tumbuhan dan 87 jenis burung termasuk 7 jenis endemik pulau Sumba yaitu kakatua cempaka (Cacatua sulphurea citrinocristata), julang Sumba (Rhyticeros everetti), punai Sumba (Treron teysmannii), sikatan Sumba (Ficedula harterti), kepodang-sungu Sumba (Coracina dohertyi), dan madu Sumba (Nectarinia buettikoferi). TNMT juga memiliki 57 jenis kupu-kupu termasuk tujuh endemik Pulau Sumba yaitu Papilio neumoegenii, Ideopsis oberthurii, Delias fasciata, Junonia adulatrix, Athyma karita, Sumalia chilo, dan Elimnia amoena.

Video/Foto: Rooslinda Rambu Lodji, Praktisi Pertanian Organik, Anggota Gerakan Petani Nusantara, Jurnalis Warga untuk Villagerspost.com

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.