Pengawetan Bibit Jagung Ala Petani Nggongi
|Waingapu, Villagerspost.com – Bibit merupakan roh-nya petani. Begitupun dengan cara menyimpannya. Agar bibit tetap terjaga kualitasnya, penyimpanan harus dilakukan dengan hati hati agar saat musim tanam tiba, bibit yang dibutuhkan tetap bagus.
Umbu Erto, Warga Watubara, desa Nggongi, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, mengatakan, warga Nggongi punya cara sendiri melakukan penyimpanan bibit jagung yang sudah berlangsung sejak turun temurun. Tidak seperti umumnya kearifan lokal NTT menyimpan bibit jagung (khususnya jagung varietas lokal) di atas pohon, Warga Nggongi menyimpannya dengan cara digantung di dalam ruangan.
Utamanya jagung disimpan di dapur. Caranya, jagung diikat menjadi satu dan tiap rumpun digantung pada eternit atau gantungan yang sengaja dibuat dari bambu. “Ini yang harus diperhatikan oleh para petani untuk mempertahankan bibit lokal Sumba,” kata Umbu Erto, kepada Villagerspost.com.
Apalagi bibit jagung lokal yang dimilikinya sudah semakin jarang. Dia mengakui, cara seperti ini sudah sangat jarang dilakukan oleh para petani di desa-desa. Sebab situasi sekarang petani semakin dimanjakan dengan cara-cara instant. “Padahal sejujurnya itu membuat petani makin ketergantungan,” ujarnya.
Teks/Video: Rahmat Adinata, Anggota Gerakan Petani Nusantara, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur