Peringati “Tragedi Maret” Petambak Dipasena Gelar Donor Darah dan Khitanan Massal

Petugas dari PMI mengambil darah dari pendonor di acara peringatan "Tragedi Maret" petambang Dipasena (dok. villagerspost.com/ari suharso)
Petugas dari PMI mengambil darah dari pendonor di acara peringatan “Tragedi Maret” petambang Dipasena (dok. villagerspost.com/ari suharso)
Bersabar menunggu kantong darah penuh. Diharapkan aksi donor darah ini mampu mengumpulkan 100 kantong darah (dok. villagerspost.com/ari suharso)
Bersabar menunggu kantong darah penuh. Diharapkan aksi donor darah ini mampu mengumpulkan 100 kantong darah (dok. villagerspost.com/ari suharso)
Orang tua antusias menyaksikan proses khitan sang anak di acara bakti sosial petambak Dipasena (dok. villagerspost.com/ari suharso)
Orang tua antusias menyaksikan proses khitan sang anak di acara bakti sosial petambak Dipasena (dok. villagerspost.com/ari suharso)
Anak-anak sabar mengantre menunggu giliran dikhitan (dok. villagerspost.com/ari suharso)
Anak-anak sabar mengantre menunggu giliran dikhitan (dok. villagerspost.com/ari suharso)

Rawajitu Timur, Villagerspost.com – Ratusan petambak eks pertambakan udang Bumi Dipasena, hari ini, Rabu (1/3) berkumpul di sekretariat Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW) Lampung untuk memperingati hari bersejarah di bulan Maret. Seperti diketahui, bulan Maret merupakan waktu yang tak mungkin terlupakan bagi ribuan keluarga yang bermukim di Kecamatan Rawajitu Timur ini.

Setiap tahunnya peringatan acara ini di gelar untuk mengenang puncak konflik kemitraan inti plasma yang terjadi di tahun 2000 silam. Tragedi yang memakan korban jiwa tersebut pun menjadi tonggak perjuangan para petambak untuk meraih kemandirian ekonomi seperti yang kini mereka rasakan.

Pada peringatan yang di gelar hari ini, acara seremonial “Tragedi Maret” dilakukan secara sederhana, dengan acara donor darah dan khitanan massal. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Tulang Bbawang dan Puskesmas Rawa Jitu Timur, sebanyak 49 anak antre untuk dikhitan. Dan dari acara donor darah diharapkan akan terkumpul sebanyak 100 kantong darah.

Ketua P3UW Nafian Faiz dalam sambutannya menyampaikan, peringatan ini merupakan bakti sosial untuk mengenang masa-masa sulit yang pernah dilalui dan pembelajaran untuk hari-hari kedepan. “Peristiwa 1 Maret 2000 adalah tonggak sejarah perjuangan petambak Dipasena, namun konflik itu tidak boleh terulang. 1 Maret adalah pengingat bahwa roda usaha, dan perekonomian rakyat harus digerakkan dengan dasar-dasar yang baik,” ujar Nafian.

“Tragedi 1 Maret di bumi Dipasena selayaknya menjadi kajian semua pihak bahwa kemitraan atau kerja sama usaha dimanapun harus didasari kebaikan, adil dan saling menguntungkan,” tegas Nafian.

Laporan/foto: Ari Suharso, Petambak Dipasena Anggota P3UW Lampung

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.