Persemaian Sirih di Sumba Timur

Sumba Timur, Villagerspost.com – Mengkonsumsi sirih bersama pinang dan kapur bagi masyarakat Sumba, khususnya di Sumba Timur, merupakan tradisi yang sudah mengakar secara turun temurun. Sirih adalah salah satu sajian utama dalam berbagai upacara adat dan budaya masyarakat Sumba.

Penyajian sirih, bersama pinang dan kapur merupakan lambang penghormatan kepada para tamu. Tradisi menyajikan sirih pinang kepada para tamu di masyarakat Sumba Timur disebut Pahapa. Jika ada tamu yang datang, maka yang disajikan terlebih dahulu adalah sirih, pinang dan kapur sebelum menyajikan makanan dan minuman.

Untuk memenuhi kebutuhan akan sirih yang sudah seperti makanan pokok, para petani yang tergabung dalam Kelompok Mauliru Organik mencoba membudidaya sirih dengan cara persemaian. Umumnya di Sumba, tanaman sirih dibudidaya dengan cara tanam langsung. Namun risiko keberhasilan sangat minim. Dengan sistem semai ini diharapkan hasil bercocok tanam sirih bisa menjadi lebih baik.

Ingin tahu seperti apa prosesnya? Apa makna sirih, pinang dan kapur bagi masyarakat Sumba? Simak videonya.

Laporan/Video: Rahmat Adinata, praktisi pertanian organik, jurnalis warga untuk Villagerspost.com

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.