Semangat Bertani Selaras Alam di Pulau Sumba
|Sumba Barat Daya, Villagerspost.com – Pertanian dengan pola selaras dengan alam atau agroekologi adalah pola bertani yang mengedepankan aspek ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan pijakan dasar ini, pertanian bukan sekadar melibatkan interaksi antara tanaman dan manusianya saja sebagai petani, namun aktivitas pertanian juga melibatkan banyak faktor, meliputi petani, hewan, lahan dan tentu saja iklim dimana semuanya saling terkait.
Pada hari Sabtu, tanggal 10 Desember 2016 lalu, kelompok tani Wolla Wunga, Desa Tema Tana, Kecamatan Wejewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, telah memulai langkah awal dalam menyongsong bertani secara agroekologi. Mereka berlatih memanfaatkan kotoran ternak dan hijauan untuk diolah sebagai pupuk organik padat dan cair. Pupuk ini disiapkan sebagai pupuk dasar untuk tanaman di lahan pertanian anggota kelompoknya masing-masing.
“Dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk organik padat ini sangat membantu petani, sekaligus akan memperbaiki struktur tanah serta akan memperkaya hara dalam tanah,” kata Ketua Kelompok Tani Wolla Wunga A.P.Tanggela, kepada Villagerspost.com.
Kegiatan ini merupakan program “Pengembangan Pertanian Konservasi Berbasis Kakao dan Tanaman Pangan Serta Hortikultura” dari Konsorsium Wee Padalu, Kabupaten Sumba Barat Daya, dengan dukungan MCAI. “Selama ini kotoran ternak dibiarkan begitu saja, apalagi saat musim hujan hingga terbawa arus air kemana-mana. Sekarang ternyata bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil pertanian,” kata salah anggota Wolla Wunga, Ibu Margaretha.
Teks/Video: Rahmat Adinata, Petani Organik, Anggota Gerakan Petani Nusantara Sumba Timur, NTT