Siapa Mau Tanam Kentang?
|Pangalengan, Villagerspost.com – Kentang merupakan jenis tanaman khas yang dibudidayakan di daerah dataran tinggi. Kentang akan maksimal produksinya bila ditanam dengan ketinggian 1.200 meter dpl (di atas permukaan laut), salah satunya di kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. .
Pangalengan, zaman penjajahan Belanda sudah terkenal sebagai sentra produksi kentang untuk dipasok ke kota-kota besar Indonesia. Namun bertanam kentang bukan persoalan mudah. Bertanam kentang sejak dulu terkenal dengan kebutuhan modal yang sangat besar. Untuk bibit misalnya, kebutuhannya mencapai kisaran 2.000 kg-2.500 kg untuk setiap luasan satu hektare lahan.
Sedangkan harga bibit saat ini sedang mahal yaitu antara Rp30.000/kg-Rp35.000/kg, itupun sangat sulit didapat. Untuk kebutuhan bibit saja saat ini petani harus mengeluarkan uang sebesar Rp70.000.000 (tujuh puluh juta rupiah). Hitungannya, luas lahan 1 hektare, kebutuhan 2.000 kg dikalikan harga bibit Rp35.000 per kg.
Sudah ongkos produksi mahal, harga panen juga saat ini sedang tak terlalu bagu. Harga produksi kentang saat ini dari petani rata-rata Rp12.000/kg. Dari luasan satu hektar untuk saat ini hasil produksi sekitar 20 ton. Bila produksi dapat 20 ton/ha x harga Rp12.000/kg maka dihasilkan Rp240.000.000 atau dua ratus empat puluh juta rupiah itu masih harus dipotong biaya produksi kentang untuk pemeliharaan, pupuk, tenaga kerja dan sebagainya yang mencapai Rp150 juta rupiah.
Alhasil petani dengan produktivitas 20 ton per hektare hanya akan mendapatkan hasil senilai Rp90 juta per 3-4 bulan. Itupun bisa dikatakan bagus, sebab sekarang ini kondisi iklim sedang kurang bagus, hingga berpengaruh kepada produktivitas. Dengan kondisi seperti ini pertanyaannya, siapa yang mau tanam kentang?
Laporan/Video: Rahmat Adinata, Praktisi Pertanian Organik/Anggota Gerakan Petani Nusantara