Teknik Tanam Kentang dari Stek Ala Petani Pangalengan
|Bandung, Villagerspost.com – Ada berbagai teknik untuk menanam kentang yang selama ini dilakukan oleh para petani kentang di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Teknik yang umum adalah menanam dari umbi yang sudah mengalami masa dormansi. Yang kedua, adalah teknik bertanam kentang dari stek dengan tunasnya. Cara kedua ini, belakangan mulai umum diterapkan oleh para petani kentang Pangalengan.
Cara? Tunas awal dihasilkan dari tunas umbi yang baru keluar, atau lebih dikenal dengan nama ‘sprout’. Kemudian ‘sprout’ inilah yang ditanam pada media yang sudah disediakan. Biasanya tunas tersebut bila sudah tumbuh pada usia 40 HST (Hari Setelah Tanam) bisa dipincing (dibiarkan tumbuh sebagai sebagai single stem), kemudian dipindahkan.
Sistem ini dipakai untuk persiapan bakalan umbi bibit selanjutnya, menunggu hingga panen dengan kisaran waktu 90 hingga 120 hari. Barulah bisa ditanam ke lahan yang lebih luas, setelah mengalami masa penyimpanan benih yang maksimal.
Untuk menghasilkan bibit kentang yang unggul dan terbebas dari pengaruh bakteri, biasanya para penangkar bibit kentang di Pangalengan menyediakan bangunan greenhouse. Biasanya bangunan tersebut dibuat dengan tiang bambu atau besi, kemudian atapnya dari plastik bening. Hal ini dimaksudkan agar sinar matahari bisa masuk serta mampu menahan air bila hujan turun. Sedangkan dinding samping biasanya menggunakan paranet putih supaya jenis hama seperti serangga tidak bisa masuk.
Video/Laporan: Rahmat Adinata, Praktisi Pertanian Organik, Anggota Gerakan Petani Nusantara, Jurnalis Warga untuk Villagerspost.com