TN Bunaken-TN Kepulauan Seribu Berbagi Pengetahuan Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan
|Jakarta, Villagerspost.com – Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara dan Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta yang menjalankan Program kampanye Pride PAAP, bekerja sama dengan Rare Indonesia telah mengimplementasikan Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) Fish Forever 2014-2017. Saat ini, telah terbentuk kelompok swadaya Masyarakat Cahaya Tatapaan di Popareng dan di Desa Poopoh serta telah terbentuk kelompok nelayan Cahaya Trans pada SPTN Wilayah 2 Taman Nasional Bunaken.
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapasitas kelembagaan kelompok tersebut serta mengapresiasi capaian aktivitas lapangan dilakukan tukar pembelajaran antara para nelayan mitra TN Bunaken dengan Forum Peduli Keberlanjutan PAAP Seribu. Acara tersebut berlangsung tanggal 25 September-1 Oktober 2017 bertempat di Pulau Harapan, Pulau Kelapa Dua Kep. Seribu, Jakarta, dan Bogor.

“Tujuan kegiatan adalah bertukar pengalaman dalam proses pembentukan PAAP dan menjalankan program PAAP ini antara kelompok PAAP site TN Bunaken dengan TN Kep Seribu,” kata Ketua Kelompok Nelayan Cahaya Trans Berce Toli, kepada Villagerspost.com, Senin (2/10)
Selain itu, kata Berce, lewat acara ini, kedua pihak juga berbagi pengalaman dalam pengelolaan area PAAP di TN Bunaken dan TN Kepulauan Seribu. Dalam kesempatan itu, pihak mitra TN Bunaken memaparkan capaian para anggota kelompok nelayan Cahaya Tatapaan dan Cahaya Trans yang telah melakukan aktivitas berbagi pembelajaran di PAAP Seribu.
Pencapaian itu antara lain: Pertama, mendapat wawasan baru bagaimana program PAAP dilakukan di wilayah lain sehingga setiap kelompok dapat membuat rencana pengembangan pengelolaan wilayah PAAP dengan inspirasi yang diperoleh dari pengalaman kelompok lainnya. Kedua, masing-masing kelompok dapat menjelaskan persamaan dan perbedaan implementasi PAAP di Bunaken dan di Kepulauan Seribu.

Ketiga, endapatkan informasi dan belajar bagaimana kelompok mengorganisasi kelompoknya masing-masing dalam keseharian sehingga bisa mendapatkan ide-ide baru (inovasi) dalam membuat rencana penguatan kelompoknya. Keempat, menguatkan kemitraan dari masyarakat dan pemerintah dalam hal ini Balai Taman Nasional Bunaken dan menjadi penghubung dengan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan kawasan.
Selama aktivitas dilapangan terbagi menjadi beberapa lokasi yaitu Pulau Harapan dan Pulau Kelapa Dua dengan berdiskusi, berbagai pengalaman menjalankan kegiatan PAAP di Bunaken, memberikan supporting dalam bentuk arisan, menabung ke Forum peduli PAAP Berkelanjutan Seribu, serta aktivitas kuis jalanan.
Setelah itu bersama dengan anggota Forum Peduli PAAP Seribu, rombongan bertolak untuk melakukan kunjungan ke Monumen Nasional, Museum Bahari dan Museum Bank Indonesia.

Menurut Berce Toli, kunjungan ke beberapa tempat di Jakarta sangat berkesan. “Mengingatkan tentang masa lalu dan menyongsong masa kini, apalagi dalam pengelolaan PAAP terdapat aspek pasar yang harus bisa ditembus dan dikelola dengan baik, dengan kunjungan ke beberapa lokasi di Kota Tua Jakarta dapat menginspirasi inovasi mendatang,” ujarnya.
Setelah dari Jakarta tim PAAP Bunaken diajak bertandang ke Bogor untuk mengunjungi kantor Rare Indonesia dan di hari akhir diberikan penguatan kapasitas tim dengan berbagai permainan seperti crazy ball dan blind lead. Aktivitas sharing antara PAAP Bunaken dan Seribu juga mengajak Hukum Tua Poopoh beserta Ibu selaku tim penggerak PKK.
Laporan/Foto/Video: Laporan: Eko Handoyo, Manajer Kampanye Pride Bogor 6 di Balai Taman Nasional Bunaken, Jurnalis Warga untuk Villagerspost.com