BUMDes Pulosari Handal, Dari Desa Mengekspor Sayuran ke Mancanegara

Ilustrasi Badan Usaha Milik Desa (dok. kemendesa pdtt)

Jakarta, Villagerspost.com – Banyak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berhasil menjalankan bisnisnya, bahkan bisa melakukan ekspor produk mereka. Salah satunya adalah BUMDes Pulosari Handal, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Selasa (21/2) lalu, BUMDes Pulosari melakukan ekspor kentang 8 ton dan buncis kenya 200 kg ke Singapura. Ekspor ini merupakan kerja sama BUMDesa Pulosari Handal dengan PT Elevasri Agri Indonesia (Elevarm).

Hadir meresmikan pelepasan ekspor tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini mengaku bangga dengan keberhasilan BUMDesa Pulosari Handal mengekspor hasil bumi ke Singapura. BUMDesa kini menjadi penyangga ekonomi utama di desa dan miliki legalitas kuat sebagai badan publik.

“Oleh karena itu saya mengajak untuk terus mengembangkan BUMDesa. Karena ini perintah Undang-undang,” kata Gus Halim saat pelepasan ekspor kentang dan buncis kenya di Pangalengan, Selasa (21/2).

Pelepasan ekspor ditandai dengan pemecahan kendi ke bagian belakang truk yang mengangkut kentang dan buncis kenya. Ekspor perdana kentang per minggu mencapai 8 ton, sedangkan buncis kenya 200 kg. Nilai ekspor perdana kentang Rp112 juta, dan buncis kenya Rp3,4 juta per minggu.

BUMDes Pulosari Handal berdiri sejak 2015 dan mendapat SK Kemenkumham pada 2016. Selanjutnya mendaftar ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) pada 2022.

Guna meningkatkan kapasitas bisnis, BUMDes Pulosari Handal fokus pada komoditas kentang dan buncis kenya yang saat ini dapat memenuhi standar ekspor ke Singapura. Kemendes PDTT memberikan bantuan kepada BUMDes Pulosari Handal yang sukses mengekspor kentang dan buncis kenya ke Singapura.

Selain peningkatan ekspor pertanian, BUMDes juga melakukan pengolahan hasil tani sisa hasil ekspor untuk dijadikan produk seperti keripik kentang dan sayuran frozen untuk kalangan wisata di Pangalengan.

Saat ini pendapatan rata-rata per bulan yang didapatkan BUMDes Pulosari Handal Pulosari sebesar Rp15 Juta. Desa Pulosari juga memberikan anggaran sebesar Rp70 Juta untuk BUMDes Pulosari Handal.

Usaha ini berhasil menyerap tenaga kerja sekitar 60 orang yang terdiri dari tenaga kerja dan mitra usaha pada unit usaha air bersih, pariwisata, energi terbarukan, agen bank, dan pertanian.

Model bisnis ekspor BUMDes Handal Pulosari yakni petani memasok hasil tani ke BUMDes. Selanjutnya dari BUM Desa memasok hasil tani ke Elevarm sesuai dengan standar ekspor. Elevarm juga melakukan pendampingan ke petani dan permodalan.

Elevarm akan mencari pasar ekspor yang akan digunakan untuk mengekspor komoditi-komoditi yang dihasilkan BUMDes Pulosari Handal. Sementara BUMDes Pulosari Handal melakukan penguatan kelembagaan kepada petani dengan melakukan pembentukan kelompok tani.

Deal 10 Hari

BUMDes Pulosari Handal hanya butuh 10 hari untuk memenuhi standar kualitas hingga terjalin kesepakatan untuk mengekspor produk-produknya. “Alhamdulillah, kami baru 10 hari ketemu Elevarm dan terjadi kesepakatan untuk pasarkan produk Kelompok Tani termasuk ekspor,” kata Kepala Desa Pulosari Agus Rusman.

Agus menuturkan, desa yang dipimpinnya memang miliki hasil pertanian yang bagus. Karena itu, ia berinisiatif untuk mencari pasar bagi produk-produk itu.

Penamaan BUMDes Pulosari Handal itu sendiri terinspirasi dari tagline Bupati Dadang yang artinya kuat hingga berkesinambungan. Saat ini, lanjut Agus, desanya sedang fokus untuk memasarkan produk kopi Desa Pulosari yang diklaim bisa mencapai ribuan ton. Oleh karena itu, ia meminta bantuan Kemendes PDTT untuk terus membantu pemasaran produk-produk BUM Desa Pulosari Handal.

Sementara itu Direktur BUMDes Pulosari Handal Toto mengatakan, pihaknya juga membina sejumlah Kelompok Wanita Tani yang telah mengolah kentang menjadi makanan ringan. Dalam sebulan, KWT bisa produksi satu kwintal kentang diproduksi dalam bentuk kripik dengan target produksi 16 ton kentang dan sekitar 300 kuintal Buncis Kenya per bulan.

Sementara itu, Lintang Kusuma dari Elevarm mengatakan, pihaknya punya 3.000 petani binaan yang ada di 12 kota, termasuk Pangalengan. Adapun Kerja sama dengan Desa Pulosari sudah dimulai setahun lalu dan mendapat respon positif. Elevarm saat ini memiliki kapasitas ekspor kentang 16 ton per minggu dan Buncis 1,5 ton per minggu. Ia juga mengapresiasi Kemendes PDTT yang terus support ekspor perdana ini dan berharap bisa replikasi di daerah lain.

Komoditas kentang dan buncis kenya milik BUM Desa Pulosari Handal Pulosari telah memenuhi standar ekspor ke Singapura. Untuk hasil tani sisa hasil ekspor yang tidak memenuhi standard, dijadikan produk seperti keripik kentang dan sayuran frozen untuk kalangan wisata di Pangalengan.

Saat ini, pendapatan rata-rata per bulan yang didapatkan BUMDes Pulosari Handal Pulosari sebesar Rp15 Juta. Desa Pulosari juga memberikan anggaran sebesar Rp70 Juta untuk BUM Desa Pulosari Handal Pulosari.

Adapun penyerapan tenaga kerja sekitar 60 orang yang terdiri dari tenaga kerja dan mitra usaha pada unit usaha air bersih, pariwisata, energi terbarukan, agen bank, dan pertanian. Untuk Februari 2023 telah dilakukan ekspor perdana komoditi baru berupa kentang serta penambahan jumlah komoditas buncis kenya.

Untuk model bisnis ekpor BUM Desa Handal Pulosari, Petani men-supply hasil tani ke BUM Desa, dari BUMDes men-supply hasil tani ke Elevarm sesuai dengan standar ekspor, tidak hahya itu, Elevarm juga melakukan pendampingan ke petani dan permodalan.

Selanjutnya Elevarm akan mencari pasar ekspor yang akan digunakan untuk mengekspor komoditi-komoditi yang dihasilkan BUM Desa Pulosari Handal Pulosari.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.