Mencari Model Pembangunan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

Makassar, Villagerspost.com – Dalam konteks ketersediaan pangan, Provinsi Sulawesi Selatan dianggap sebagai pusat utama produksi pangan di luar Jawa untuk padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah. Namun demikian, provinsi ini ternyata mengalami peningkatan kemiskinan dan memburuknya status gizi untuk anak di bawah 5 tahun pada periode 2011-2012.

Pada tahun 2011, Sulawesi Selatan memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi dibandingkan provinsi lain di Pulau Sulawesi. Beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan, termasuk Pangkep, Selayar, Janeponto, dan Toraja Utara, diklasifikasikan sebagai yang paling ketinggalan (Daerah Tertinggal) di Indonesia. Ketahanan pangan pun menjadi tantangan serius bagi banyak pemerintah daerah.

Untuk itulah, Oxfam, bersama mitranya dari Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Yayasan Katalis, dan Yayasan Peduli Nusantara (YPN), kemudian menggagas program untuk mencari model pembangunan ketahanan pangan di Sulawesi Selatan, khususnya di kawasan pesisir. Dua kabupaten dipilih untuk menjadi pilot project program ini yaitu Kabupaten Pangkep dan Takalar.

Program tersebut diberi nama “Beyond Availability”. Lewat program ini, Oxfam, KRKP, Katalis dan YPN berupaya memperkuat ketahanan pangan masyarakat lewat pemberdayaan perempuan. “Goal besar program ini adalah peningkatan ketahanan pangan masyarakat yang dicirikan dengan peningkatan komitmen pemerintah daerah dalam hal ini, alokasi budgetnya dan kemudian kemampuan ekologi meningkat dan pola hidup sehat masyarakat terwujud. Diharapkan, dalam waktu panjang akan terlihat hasilnya,” kata Lead Project Program Beyond Availability Said Abdullah.

Said mengungkapkan, fokus ketahanan pangan tidak hanya pada penyediaan pangan pada tingkat wilayah tetapi juga pada tingkat rumah tangga bahkan individu dalam memenuhi kebutuhan gizinya. Kemudian juga membangun dukungan pemerintah lewat kebijakan terkait ketahanan pangan dan penganggaran. Selain itu, lewat program ini, kesadaran masyarakat untuk hidup sehat juga dibangun untuk memperkuat ketahanan pangan.

“Kami juga melakukan pelatihan, edukasi seperti program cuci tangan pakai sabun, kepada guru dan murid, supaya guru bisa mendampingi murid kesehariannya dan para murid bisa mewarisi pengetahuan dan kebiasaan hidup bersih ini ke adik-adiknya,” kata Ibrahim dari YPN.

Video: Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.