100 KK Transmigran Asal Jawa Timur Dilepas Ke Bulungan

Calon transmigran menjalani pelatihan (dok. disnakertrans.jabarprov.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Sejumlah 100 kepala keluarga yang terdiri dari 296 jiwa transmigran asal Jawa Timur, diberangkatkan ke permukiman transmigrasi di Lokasi Tanjung Buka satuan pemukiman (SP) 10, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, Rabu (27/11). Keberangkatan para transmigran ini dilepas langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, di Gedung Negara Grahadi.

Abdul Halim dalam kesempatan itu mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah berkonstribusi dengan memberikan sharing APBD. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK) dan Sarana Air Bersih (SAB) sebanyak 900 KK di lokasi Tanjung Buka Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2019.

“Tentu Kemendes PDTT akan tetap memantau bersama Pemprov juga, rencananya Desember ini saya akan ke Bulungan Kalimantan Utara untuk meninjau SP-SP yang sudah eksis dan akan menyerahkan 6.000 sertifikat hak milik,” ujar Abdul Halim.

“Jadi semua daerah transmigrasi, sertifikat yang sudah jadi kami serahkan sehingga legalitas kepemilikan lahan tidak bisa diganggu gugat,” tambahnya.

Lebih lanjut Abdul Halim menjelaskan, para calon transmigran ini akan mendapat fasilitas yang diterima antara lain lahan seluas dua hektare, rumah, alat pertanian, jatah hidup, bekal benih, genset. Pada saatnya, tambah Halim, akan diserahkan sertifikat hak milik yang menjadi milik mereka.

“Kami berharap dengan distribusi penduduk kemudian lahan yang lebih luas lagi, meningkatkan kesejahteraan mereka dan otomatis nilai agregatnya akan menjadi kesejahteraan Indonesia secara keseluruhan. Selamat jalan semoga sukses dan semoga punya masa depan yang cerah di lahan transmigran,” ungkapnya.

Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi R. Hari Pramudiono mengatakan, pelepasan peserta transmigrasi ini merupakan hasil kerjasama antar daerah yakni daerah pengirim dengan daerah tujuan. Dia berharap para transmigran mendapat kesejahteraan lebih baik dan Kemendes PDTT akan terus melakukan evaluasi, monitoring, pengendalian dan sinergi dengan pemerintah daerah.

“Ini kerjasama antar daerah dan pusat. Untuk saat ini provinsi Jatim dan Kaltara, dari 100 KK akan ditambah lagi 80 KK di luar APBN. Ke depannya, tahun 2020 Kemendes PDTT menargetkan 1.300 KK yang akan mengikuti program transmigrasi di luar kemitraan,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan pelepasan transmigran Jawa Timur ini hingga tahun kelima sudah ada 900 KK dengan dana Rp40 miliar yang digunakan untuk rumah pembangunan transmigrasi dan sarana air bersih. “Kami berharap keberangkatan para transmigran ini memperoleh perbaikan. Mungkin nanti kita akan silaturahmi ke sana (Bulungan),” ujarnya.

Pihak Kemendes PDTT memaparkan, keberhasilan program transmigrasi ditentukan oleh dua faktor penentu yaitu kualitas permukiman dan kualitas transmigran yang merupakan dua sisi yang tidak terpisahkan. Kualitas permukiman transmigrasi dinilai dari terpenuhinya kriteria Clear and Clean (CC), layak huni, layak usaha dan layak berkembang (3L) yang mampu memberikan tempat tinggal, aset, dan kesempatan berusaha untuk transmigran dan masyarakat sekitar sekaligus menjamin kepastian hak-hak kepemilikan tanah secara sah dan berkelanjutan. Sedangkan kualitas Transmigran terpenuhi jika memenuhi aspek kompetensi, mental dan daya juang kuat dalam menghadapi tantangan.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.