Aktivis Lingkungan Kecam Serangan Atas Novel Baswedan

Aksi koalisi break free menentang penggunaan energi kotor batubara (dok. jatam)

Jakarta, Villagerspost.com – Aktivis lingkungan dari Koalisi Break Free Indonesia yang terdiri dari Greenpeace, WALHI, dan JATAM, mengecam keras terjadinya penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Selasa (11/4) pagi ini. Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak mengatakan, aksi penyerangan ini merupakan aksi teror terhadap upaya pemberantasan korupsi, dan sangat mengejutkan seluruh rakyat Indonesia yang ingin pemerintahannya bersih dan bebas dari praktik korupsi.

“Ini bukti bahwa para koruptor sedang panik dan berusaha melawan keras,” ujar Leonard dalam pernyataan tertulis yang diterima Villagerspost.com.

Pada 23 Maret yang lalu, Koalisi Break Free Indonesia bersama masyarakat terdampak industri batubara mengunjungi KPK untuk memberikan dukungan agar KPK menuntaskan kasus-kasus yang terindikasi kuat terjadi praktik korupsi di bidang sumber daya alam. Khususnya, kasus yang berkaitan kuat dengan industri batubara, baik di sektor pertambangan maupun pembangunan pembangkit listrik.

Aksi penyerangan ini bukanlah yang pertama kali dialami oleh Novel Baswedan. Patut diduga, bahwa aksi penyerangan ini adalah upaya segelintir orang yang ingin melemahkan tugas dan wewenang KPK, untuk memberantas korupsi. Pasalnya, Novel Baswedan, dikenal sebagai sosok penyidik berintegritas tinggi yang mengungkap dan mengusut kasus-kasus korupsi yang tergolong besar.

Koalisi Break Free Indonesia mendesak Kepolisian Republik Indonesia harus melindungi siapapun rakyat Indonesia dari segala bentuk kejahatan dan intimidasi, penyidik KPK harus mendapatkan perlindungan penuh. Tidak hanya itu, masyarakat terdampak yang melawan praktik industri kotor juga sering mengalami intimidasi dan kriminalisasi untuk melemahkan perlawanan mereka.

Pengkampanye urban dan energi dari WALHI Sawung mengatakan, kejadian yang dialami oleh Novel Baswedan membuktikan bahwa koruptor melakukan perlawanan dengan melakukan penyerangan langsung kepada penyidik KPK. Serangan ini mengancam upaya penyidikan korupsi yang dilakukan oleh KPK. “Kami berharap serangan ini tidak melemahkan upaya KPK untuk melakukan penindakan korupsi-korupsi besar termasuk korupsi sumber daya alam,” ujar Sawung.

Sementara itu, Koordinator JATAM Merah Johansyah mengatakan, kejadian yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan, bisa dilihat sebagai upaya pihak tertentu dalam memperlemah dan menghambat proses penegakan hukum terhadap berbagai kasus korupsi yang terjadi. Termasuk korupsi di sektor sumber daya alam.

“KPK sebagai satu-satunya lembaga negara yang sedang serius mengusut berbagai kasus (dugaan) praktik korupsi di sektor Minerba, patut diduga menjadi ancaman serius bagi penguasa dan pengusaha terlibat dalam skandal korupsi sumber daya alam,” ujar Merah.

“Presiden Jokowi mesti bertanggung jawab, guna membongkar berbagai teror kepada KPK melalui tim pencari fakta secara independen yang melibatkan berbagai pihak dan menunjukkan kebijakan yang mendukung pemberantasan korupsi,” tegas Merah.

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.