Alasan El Nino, Jokowi Impor Beras

Beras di gudang Bulog. Alasan El Nino, Presiden Jokowi putuskan impor beras (dok. setkab.go.id)
Beras di gudang Bulog. Alasan El Nino, Presiden Jokowi putuskan impor beras (dok. setkab.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Periode Mei lalu, Presiden Joko Widodo dengan tegas mengatakan, pemerintah tidak akan melakukan impor beras, meski cadangan beras di gudang Perum Bulog saat ini baru setengah dari cadangan yang bisa dikumpulkan tahun lalu. Bahkan Jokowi ketika itu mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah.

Dalam beled itu diatur, impor beras baru bisa dilakukan jika ketersediaan beras dalam negeri tidak mencukupi untuk kepentingan memenuhi kebutuhan stok dan cadangan beras pemerintah. Selain itu, impor beras juga baru bisa dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dalam negeri.

Namun, hari ini, ketegasan Presiden Jokowi soal tidak melakukan impor beras akhirnya runtuh juga. Dengan alasan El Nino dimana banyak areal persawahan yang gagal panen, Jokowi akhirnya membuka keran impor beras dari Vietnam dan Thailand.

Jokowi beralasan, impor dilakukan untuk langkah antisipasi. “Ini impor itu kita lakukan untuk memperkuat cadangan beras nasional, tetapi bisa ditaruh di Vietnam atau Thailand, bisa ditaruh di sini,” kata Presiden Jokowi usai membuka Trade Expo Indonesia ke-30 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10).

Jokowi mengatakan, di Vietnam dan Thailand, beras sudah biasa disimpan untuk berjaga-jaga ketika persediaan beras dalam negeri tak diperkirakan tak mencukupi. Saat ini akibat El Nino dan banyak lahan yang gagal panen, membuat pemerintah mengantisipasi kekurangan cadangan dengan impor.

Cadangan beras itu sendiri, kata Jokowi, baru akan masuk ke Indonesia jika kemarau masih melanda hingga akhir Oktober 2015. “Diputuskan kalau sudah kelihatan, kalau minggu ketiga minggu keempat Oktober hujannya masih ragu-ragu, ya memang kalau perlu ditarik ke Indonesia,” katanya.

Soal jumlah yang diimpor, Jokowi mengatakan, belum akan diputuskan. “Jadi belum diputuskan, tapi beras sudah ada, iya,” katanya.

Meski belum diputuskan, diperkirakan jumlah yang akan diimpir mencapai 1,5 juta ton seperti yang pernah dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ketika itu, Kalla mengatakan pemerintah akan mengimpor beras untuk kebutuhan beras miskin (Raskin) hingga akhir 2015.

Hanya saja ketika itu, Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti membantah rencana impor karena stok beras nasional masih cukup yaitu mencapai 1,7 juta ton hingga akhir tahun 2015. Dari jumlah itu, 600.000 ton dalam bentuk komersil dan 1,1 juta dalam bentuk beras medium. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.