Amran Mau Genjot Buah Lokal

Aneka ragam buah lokal nusantara (dok. bkpd.jabarprov.go.id)
Aneka ragam buah lokal nusantara (dok. bkpd.jabarprov.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Kementerian Pertanian memfokuskan untuk meningkatkan produksi buah dalam negeri. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, nantinya buah lokal juga akan diekspor untuk mendongkrak devisa negara.

“Kita angkat produksi hortikultura untuk meningkatkan pendapatan sekaligus kesejahteraan petani hortikultura,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman, saat melakukan panen pisang Kirana di Kebun Parakan Salak milik PT Perkebunan Nusantara VIII di Desa Parakan Salak, Kecamatan Parang Kuda Kabupaten Sukabumi, Rabu (20/4).

Langkah untuk meningkatkan produksi buah lokal ini, menurut Amran merupakan bagian dari ide “revolusi oranye” yang dicetuskan Rektor IPB Herry Suhardiyanto. “Ini langkah bagus yang harus terus dikembangkan di sektor hortikultura. Karena kita tahu bahwa hasil horti merupakan komoditas unggul untuk ekspor. Jangan sampai kita terus-terusan impor buah,” ujar Amran.

Dalam kesempatan itu, Amran menargetkan untuk menanami lahan seluas 100 ribu hektare di seluruh Indonesia dengan tanaman hortikultura seperti mangga, lengkeng, pisang, alpukat, manggis, durian dan jeruk. Program ini bakal melibatkan lima PTPN sebagai upaya untukĀ  pengembangan tanaman hortikultura.

Program itu, kata Amran, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, yang bertujuan membawa petani hortikultura lebih sejahtera. Amran menghitung, pendapatan petani dari satu hektare lahan bisa mencapai Rp15 juta-Rp20 juta per bulan.

Bahkan untuk buah jeruk bisa mencapai Rp50 juta per bulan per hektare atau sekitar Rp1 miliar per tahun. “Saat ini, pasar utamanya adalah pasar domestik. Direncanakan pada tahun 2020 akan menuju pasar ekspor,” jelas Mentan.

Amran menerangkan, ekspor holtikultura selama 2015 meningkat hampir 30% dan impor turun 13%. Kondisi tersebut, ata dia, menunjukkan kualitas potensi berbagai jenis holtikultura lokal sudah bisa bersaing dengan luar negeri. Dia berharap, di tahun 2016 tingkat ekspor holtikultura kita bisa lebih tinggi lagi.

Ke depannya, Amran berencana untuk menyesuaikan jenis holtikultura dengan kontur tanah suatu daerah. “Jadi sesuai dengan Agro Climate misalkan suatu daerah cocok ditanami pisang ya kompak tanam pisang, jadi nantinya pola cocok tanam sesuai dengan keunggulan komparatif suatu daerah,” pungkasnya. (*)

Ikuti informasi terkait buah lokal >> di sini <<

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.