Anggaran Dipotong, Pengembangan Transmigrasi Gandeng Kementerian Lain

Foto udara sebuah kawasan transmigrasi (dok. kalbarprov.go.id)
Foto udara sebuah kawasan transmigrasi (dok. kalbarprov.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) menggandeng beberapa kementerian terkait untuk ikut mengembangkan daerah transmigrasi. Hal itu dilakukan untuk menyiasati agar pengembangan daerah transmigrasi tak mandek meski anggaran Kemendesa PDTT dipotong hingga Rp 2 triliun.

Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, pemotongan anggaran itu sangat berpengarug bagi pelaksanaan program kementerian. Salah satunya adalah program transmigrasi. Karena itulah dia mengajak kementerian lain untuk ikut turun tangan mengatasi masalah ini.

“Komunikasi kita dengan Kementerian lain sangat bagus. Maka untuk pengembangan transmigrasi karena anggaran kita banyak dipotong, kita bisa sinergikan dengan kementerian lain,” ujar Eko saat membuka Rapat Kerja Teknis Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi Tahun 2016, di Jakarta (14/9).

Salah satu contoh kerjasama dengan kementerian lain, kata Eko, adalah dalam upaya mengembangkan komoditas tertentu dalam kawasan transmigrasi. Untuk hal ini, Kemendesa PDTT melakukan kerjasama dengan Kementerian Pertanian. Sementara untuk pengembangan infrastruktur, pihak Kemendesa PDTT melakukan kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

Dengan demikian upaya pengembangan kawasan transmigrasi diharapkan tetap berjalan. Eko berharap, kawasan transmigrasi yang telah terbentuk menjadi desa juga tetap bisa berkembang. Kawasan yang telah berkembang ini, menurutnya, harus mencoba untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Lewat BUMDes, kawasan transmigrasi yang sudah berkembang menjadi desa bisa fokus memproduksi dan mengembangkan satu produk unggulan. “Banyak desa yang sukses di Indonesia karena memiliki karakter yang sama, yakni punya produk unggulan tertentu dengan skala ekonomi besar. Ditambah lagi desa yang lebih sukses, desa tersebut terintegerasi dari hulu ke hilir,” ujarnya.

Eko menjelaskan, transmigrasi adalah salah satu program yang mendukung nawacita ke tiga presiden RI yakni membangun Indonesia dari pinggiran. Menurutnya, program transmigrasi telah banyak meraih kesuksesan dengan melahirkan daerah-daerah maju.

“Sejauh ini transmigrasi sudah berhasil melahirkan 2 Ibukota Provinsi yakni Mamuju dan Kota Tanjung Selor. Kemudian, juga telah berhasil membentuk 104 Ibukota Kabupaten dan ribuan desa baru. Banyak juga anak-anak transmigran yang terbukti sukses,” ujarnya.

Bukti keberhasilan program transmigrasi mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni misalnya, yang mendukung program transmigrasi yang memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan di daerah.

“Pengembangan transmigrasi di Pesisir SelatanĀ  sangat luar biasa. Hebatnya, bahkan kawasan transmigrasi di sana perkembangannya mengalahkan ibukota kabupaten. Transmigrasi adalah program yang mendukung program pembangunan Indonesia,” ujarnya.

Ikuti informasi terkait transmigrasi >> di sini <<

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.