Angka Kelaparan Dunia Stagnan, Target Pengakhiran Kelaparan pada 2030 Terancam

Angka kelaparan di dunia stagnan, alias tak mengalami penurunan siginifikan (dok. oxfam america)
Angka kelaparan di dunia stagnan, alias tak mengalami penurunan siginifikan (dok. oxfam america)

Jakarta, Villagerspost.com – Food and Agriculture Organization (FAO) mengungkapkan, jumlah penduduk dunia yang mengalami kelaparan kronis cenderung stagnan dan angkanya tetap relatif sama dengan tahun lalu. Tahun lalu, FAO memperkirakan sejumlah 795 juta yang mengalami kelaparan kronis. Tahun ini angka ini hanya turun sedikit yaitu 793 juta.

FAO memaparkan temuan itu pada sesi tahunan ke-43 Komite Dunia untuk Keamanan Pangan di Roma, Italia, pekan ini. Menanggapi fakta ini, pakar keamanan pangan Oxfam Thierry Kesteloot mengatakan, fakta tersebut menunjukkan kemajuan upaya untuk memerangi kelaparan di dunia mulai mengendur dan bahkan menurun jika para pemimpin dunia mengendurkan usaha mereka.

“Dengan meningkatnya kasus malnutrisi dan ada sejumlah 793 juta orang menderita kelaparan kronis, upaya seperti biasa tidak akan cukup untuk meraih tujuan mengakhiri kelaparan pada 2030,” kata Kesteloot, dalam pernyataan tertulis yang diterima Villagerspost.com, Kamis (20/10).

“Kami juga khawatir dengan peringatan FAO bahwa hanya sedikit sekali kemajuan yang dibuat dalam memerangi kelaparan di sub Sahara Afrika dan Asia Barat. Laporan tersebut juga menggarisbawahi apa yang Oxfam telah katakan tentang perempuan dan anak perempuan menjadi pihak yang menerima akibat paling parah karena kelaparan,” sambungnya.

Berdasarkan laporan FAO, mengakhiri kemiskinan, memerangi perubahan iklim dan mengatasi masalah ketidakadilan, kesemuanya sangat esensial untuk mengakhiri kelaparan. Oxfam, kata Kesteloot, setuju dengan itu.

“Kekurangan pangan bukan masalah sebenarnya, kita memiliki kapasitas untuk bisa memberi makan kepada seluruh orang di dunia. Untuk melakukan itu, kita harus segera menyeimbangkan sistem pangan kita yang telah rusak dan memberdayakan mereka yang menanam tanaman yang kita makan tetapi mereka sendiri kelaparan,” ujar Kesteloot.

Oxfam, kata Kesteloot, gembira forum Komite Dunia untuk Keamanan Pangan mendiskusikan bagaimana sistem pangan harus beradaptasi dengan perubahan iklim, dalam pertemuan mereka. Oxfam juga meminta komite tersebut untuk melakukan beberapa hal. Pertama, memimpin negara-negara anggota untuk memenuhi target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk mengakhiri kelaparan di 2030 dan memerangi perubahan iklim.

Kedua, mengadopsi sisten pengawasan komprehensif untuk negara-negara mana saja yang serius membela hak atas pangan dan memberi sanksi kepada negara yang tidak melakukannya. Ketiga, memperhatikan ketidakadilan penguasaan atas nilai tambah pangan dan pertanian.

“Petani, nelayan dan pembudidaya yang menumbuhkan dan memproduksi pangan yang kita makan harus memiliki suara dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada kehidupan mereka. Komite Dunia untuk Keamanan Pangan harus memberi ruang pada mereka,” kata Kesteloot.

Ikuti informasi terkait masalah kelaparan >> di sini <<

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.