Bangun Embung untuk Atasi Kekeringan, Pemerintah Kucurkan Rp100 Miliar
|
Jakarta, Villagerspost.com – Musim kemarau yang hingga kini masih berlangsung membuat beberapa daerah khususnya daerah penghasil beras terancam mengalami gagal panen. Karena itu, untuk mengatasi dampak kekeringan ini pemerintah berupaya membangun embung untuk menampung air guna mengatasi dampak kekeringan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, untuk pembangunan ribuan unit embung di seluruh Indonesia ini pemerintah telah mengalokasikan dana hingga Rp 100 miliar. Amran menegaskan hal itu saat meninjau areal persawahan yang mengalami kekeringan akibat kemarau di wilayah Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (29/7) kemarin.
Datang menggunakan helikopter bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko usai mengikuti panen raya di Munjungan, Trenggalek, Amran terjun langsung ke sawah yang mengalami kekeringan hingga permukaan tanah terlihat retak-retak. Menurut Amran, potensi kekeringan yang berdampak ke lahan pertanian produktif mencapai sekitar 50 ribu hektare.
“Ini dampak dari badai El Nino yang menyebabkan kekeringan lebih panjang. Tapi dampak itu sudah jauh berkurang dibanding tahun lalu dengan periode yang sama yang saat itu mencapai sekitar 159 ribu hektare,” katanya seperti dikutip setkab.go.id, Kamis (30/7).
Amran mengemukakan, penurunan itu tidak lepas dari keputusannya membentuk tim khusus untuk menanggulangi dampak kekeringan yang terjadi sejak Maret-April. Beberapa langkah strategis telah dilakukan guna mengendalikan agar dampak kekeringan, mulai dari penyaluran 40 ribu pompa air tanah, pembuatan sumur-sumur dangkal di sekitar areal pertanian, pembangunan saluran irigasi, hingga pembuatan embung-embung untuk menampung air ke areal pertanian sekitarnya.
Bantuan Pompa Air
Selain meninjau lokasi sawah yang mengalami kekeringan di Desa Pakel, Kecamatan Pakel, Amran juga melakukan kegiatan penanaman jagung dan padi di Desa Ngrendeng, Kecamatan Gondang dan Kiping, Kecamatan Pakel. Di Desa Kiping, Mentan bersama staf kementrian, bulog, Bupati Syahri Mulyo, Wakil Bupati Maryoto Bhirowo dan sejumlah SKPD menanam padi langsung di sawah.
Kunjungan menteri itu tak disia-siakan petani setempat. Mereka mengadu langsung ke mentan. Di antaranya masalah kekeringan yang sering dihadapi petani dan harga beras.
Petani juga meminta bantuan alat tanam, sebab bantuan yang ada dinilai kurang mencukupi untuk petani. “Di sini ancamannya kekeringan. Kami mohon bapak menteri pertanian bisa membantu,” keluh Warno salah seorang petani di Desa Ngrendeng kepada mentan, usai panen raya.
Menanggapi keluhan petani Tulungagung itu, Mentan Andi Amran Sulaiman memastikan dirinya sudah menyiapkan bantuan 10 unit pompa air. Pompa itu sudah siap dikirim ke Tulungagung, dan langsung diberikan ke petani untuk mengatasi kekurangan air.
Untuk mesin tanaman, Mentan juga telah menyiapkan dan secepatnya diberikan ke petani Tulungagung. “Pompa minggu ini tiba. Kami sudah siapkan dan barang saat ini sudah tinggal dikirim,” ujarnya. (*)