Bangun SDM, Dana Desa Bisa Dipakai Untuk Bimbel

Skema penyaluran dana desa (dok. kementerian keuangan)

Jakarta, Villagerspost.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, dana desa selama ini telah berhasil dalam bidang pembangunan infrastruktur. Di tahun ini, kata dia, pihak Kemendes PDTT mengimbau dana desa digunakan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) salah satunya untuk bimbingan belajar (bimbel).

“Pemerintah punya lembaga beasiswa, ada LPDP, Bidik Misi dan lain-lain. Saya pesan sebagian dana desanya gunakan untuk bimbingan belajar (bimbel) bekerjasama dengan universitas setempat. Dana desanya pakai buat bimbel sehingga anak-anak desa bisa bersaing dengan anak kota, sehingga bisa dapat beasiswa dan belajar hingga keluar negeri,” kata Eko, dihadapan ribuan kepala desa saat acara Silaturahmi Nasional Pemerintahan Desa se-Indonesia Tahun 2019 di Tennis Indoor Senayan pada Rabu, (10/4).

Untuk lebih mengembangkan kualitas SDM, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga pada akhir bulan Maret lalu sudah mengirimkan 40 kepala desa untuk belajar ke luar negeri. “Mudah-mudahan dalam kuartal pertama bisa kirim 1000 kades,” ujarnya optimistis.

Eko menegaskan, pemerintah bakal menaikkan dana desa dari Rp257 triliun hingga tahun 2019 menjadi Rp400 triliun di tahun 2024. “Kenapa? Karena kerja keras kita belum selesai. Kalian bisa jaga dengan baik,” tegas Eko.

Menurutnya, hasil kerja keras para kepala desa dibuktikan dengan penyerapan dana desa yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2015, dana desa sebesar Rp20,67 triliun hanya terserap 82,72 persen. Lalu, pada 2016, penyerapan dana desa mencapai 97,65 persen dari anggaran Rp46,98 triliun.

Kemudian serapannya naik menjadi lalu 98,54 persen dari Rp60 triliun pada 2017, dan tahun lalu tercatat 99,3 persen juga dari anggaran Rp60 triliun. “Ini menunjukkan bahwa tata kelola pencairan dan pemanfaatan Dana Desa semakin baik,” ujarnya.

Pembangunan di desa juga, lanjutnya, sangat masif. Ia mencontohkan salah satunya jalan desa yang mampu terbangun sepanjang 191.000 kilometer.

“Bahkan masih ada yang tidak percaya bahwa desa mampu bangun 191.000 kilometer. Padahal dibagi 74.000 desa dan dibagi 4 tahun. Jadi sekitar 625 meter tiap desa. Ini hasil kerja keras para kepala desa. Tapi justru kerja keras kepala desa ini diakui dunia, sekarang ada 23 negara yang belajar model pengelolaan dana desa,” ujarnya penuh semangat.

Eko berpesan jika ada aturan-aturan yang dirasakan masih menghambat, sampaikan ke ketua asosiasi-asosiasi, kemudian berikan kepada Mendes PDTT dan Menteri Dalam Negeri. “Desa sudah dihargai dunia, diexpose media asing dan jadi contoh 23 negara, saya ucapkan terima kasih. Tolong dijaga dana desanya untuk pemberdayaan masyarakat dan ekonomi,” katanya.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.