Bank Dunia dan IMF Harus Akhiri Era Surga Pajak

Layanan kesehatan di wilayah konflik di Gaza (dok. oxfamamerica.org)
Layanan kesehatan di wilayah konflik di Gaza (dok. oxfamamerica.org)

Jakarta, Villagerspost.com – Terbongkarnya skandal penghindaran pajak besar-besaran lewat dokumen Panama Papers, harus menjadi momen bagi para pemimpin dunia yang saat ini tengah menghadiri Pertemuan Musim Semi Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengambil aksi nyata untuk mengakhiri era surga pajak. Direktur Eksekutif Oxfam Internasional Winnie Byanyima mengatakan, skala ketidakadilan yang terungkap lewat dokumen itu adalah sebuah kebiadaban.

“Kita telah menyaksikan berkali-kali surga pajak membuat banyak negara kehilangan pendapatan yang yang dibutuhkan untuk mendanai layanan publik yang penting seperti kesehatan dan pendidikan. Tanpa kualitas, layanan yang berfungsi baik, jutaan orang akan kesulitan untuk keluar dari kemiskinan,” kata Byanyima dalam siaran pers yang diterima Villagerspost.com, Kamis (14/4).

(Baca juga: Bank Dunia dan Permainan Penghindaran Pajak)

Melihat skala kegentingannya, kata Byanyima, pemimpin dunia tak lagi cukup sekadar beretorika tanpa hasil nyata. “Pertemuan para menteri di Washington pekan ini harus menyepakati bahwa pertemuan pajak global akan membahas solusi nyata untuk menghentikan surga pajak, seperti keharusan mendaftarkan pemilik peusahaan yang sebenarnya dari sebuah perusahaan atau persekutuan dagang dan sharing informasi pajak otomatis antar negara,” tegasnya.

“Kita sekarang juga harus memulai untuk membangun fondasi bagi gerenrasi kedua dari reformasi pajak global yang mampu melampaui BEPS (Base Erosion Profit Shifting) . IMF dan Bank Dunia punya tanggung jawab untuk mewujudkannya,” kata Byanyima.

Oxfam juga mengungkapkan, pekan ini, bagaimana 84% investasi yang dibuat unit usaha swasta Bank Dunia di Sub Sahara Afrika tahun lalu diberikan kepada perusahaan yang menggunakan fasilitas surga pajak.

Kesetaraan gender merupakan agenda utama Oxfam dalam pertemuan Bank Dunia dan IMF, hal itu menjadi penting semenjak Bank Dunia dan IMF mengeluarkan kebijakan terkait pajak, layanan kesehatan, pendidikan yang memiliki dampak signifikan bagi kehidupan perempuan di negara berkembang.

“Pemimpin Bank Dunia dan IMF keduanya berbicara dengan penuh gairah tentang pentingnya memberdayakan perempuan, sekarang kami harus melihat buktinya dalam seluruh kerja yang dilakukan kedua institusi itu,” ujar Byanyima.

Membantu rumah sakit, klinik dan sekolah gratis di negara berkembang sangat vital bagi kaum perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang setara. “Ketika keluarga miskin tidak mampu membiayai sekolah anaknya, maka anak perempuan lah yang paling sering untuk diminta tinggal di rumah. Tanpa layanan kesehatan gratis, perempuanlah yang lebih sering tinggal di rumah untuk merawat anggota keluarga yang sakit. Pertemuan para pebuat keputusan harus mendengar pesan ini dengan jelas dan keras,” tegas Byanyima.

Tim ahli kebijakan Oxfam di Pertemuan Musim Semi juga akan melacak tinjauan Bank Dunia atas kebijakan perlindungan sosial dan lingkungan, transparansi atas investasi mereka kepada bank dan lembaga donor lain, dan komitmen baru untuk memerangi perubahan iklim dan krisis pengungsi. (*)

Ikuti informasi terkait isu pajak >> di sini <<

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.