Banyak Desa di Demak Tenggelam, Masyarakat Tolak Penambangan Pasir Laut Morodemak

Aktivitas pengerukan pasir laut oleh PT Boskalis (dok. koalisi save spermonde)

Demak, Villagerspost.com – Pesisir Demak tidak dalam kondisi baik-baik saja! Banjir rob di sepanjang pesisir Demak mengakibatkan banyak desa-desa tenggelam dan tidak sedikit yang terpaksa harus pindah.

“Kondisi itu harusnya membuat pemerintah eling (sadar) bahwa dampak dari pembangunan dan penambangan yang sembarangan merusak lingkungan dan sama saja dengan menenggelamkan rakyat pesisir Demak,” kata Salim, salah seorang warga Desa Morodemak, dalam siaran pers yang diterima Villagerspost.com, Selasa (27/6).

Warga pesisir, khususnya di Demak, kini semakin khawatir banyak desa yang akan tenggelam setelah pemerintah justru berupaya melakukan pengerukan sedimentasi pasir laut untuk membuat tanggul laut di Semarang.

Terlebih, kebijakan itu diambil ketika pemerintah pusat juga memutuskan untuk kembali membuka keran ekspor sedimentasi pasir laut. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut. Aturan itu memuat rangkaian kegiatan pengangkutan dan penempatan dan penjualan, termasuk ekspor hasil sedimentasi di laut berupa pasir laut.

Salim mengatakan, masalah sedimentasi laut memang sudah bertahun-tahun dilaporkan kepada pemerintah, namun tidak ada tanggapan maupun tindakan.

“Rencana penambangan yang akan digunakan untuk mengisi tanggul-tanggul di Semarang bukan merupakan solusi di saat pesisir Demak sendiri sangat membutuhkan pasir,” tegasnya.

Karena itu, kata Salim, masyarakat pesisir Demak menolak rencana penambangan pasir laut di Morodemak. “Kami juga meminta solidaritas dan dukungan dari masyarakat Demak untuk ikut menyuarakan penolakan rencana penambangan ini,” tegasnya.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.