Budidaya Cacing: Sedikit Jijik Banyak Manfaat
|Pangalengan, Villagerspost.com – Melihat cacing, khususnya cacing tanah yang berwarna merah, bagi sebagian orang sangat menjijikkan. Apalagi kalau dalam jumlah yang sangat banyak. Tetapi bagi sebagian petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, cacing yang menjijikkan justri membawa banyak berkah dan manfaat.
Para petani Pangalengan malah kini tengah membangkitkan kembali budidaya cacing jenis Lubricus rubelius yang sudah diketahui banyak manfaatnya, khususnya untuk bahan kesehatan, bahan kosmetik dan sebagainya. Sekitar 20 tahun lalu budidaya cacing jenis Lubricus rubelius ini sempat heboh dikalangan masyarakat, sehingga mereka ramai-ramai membudidayakannya.
Saat itu, harganya pun terbilang sangat tinggi, mencapai ratusan ribu rupiah per kilogramnya. Namun seiring waktu akibat harga jual cacing yang kian merosot ahirnya banyak orang yang berhenti membudidayakannya.
Kini, di daerah Pangalengan kembali marak membudidayakan cacing tersebut. Selain untuk memenuhi kebutuhan bahan kesehatan dan kosmetik, “kascing”-nya pun atau kotoran cacingnya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.
Kotoran cacing bila diaplikasikan pada tanaman mampu memperbaiki sifat kimia dan biologi tanah.Mampu meningkatkan pertumbuhan tanman pada fase vegetatif dan fase generatif. Kadar hormon “kascing” lebih unggul bila dibandingkan dengan pupuk kandang ternak lainnya.
“Setiap kali panen rata-rata perhari bisa mencapai 10 kg. Harga jual masih belum stabil masih di kisaran Rp50.000/kg,” ujar Cucu, peternak cacing di daerah Gamblok, Desa Sukamanah ,Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
“Untuk urusan pakan cacing, kita memanfaatkan kotoran sapi yang ada di sekitar jadi tidak terlalu sulit, atau bisa juga limbah dapur bisa diberikan sebagi pakannya,” pungkas Cucu.
Laporan/Video: Rahmat Adinata, Praktisi Pertanian Organik, Anggota Gerakan Petani Nusantara, Jurnalis Warga untuk Villagerspost.com