BUMDes Ini Punya Laba Bersih Rp2 Miliar Per Tahun

?Umbul Ponggok, salah satu kawasan wisata yang dikelola oleh BUMDes Tirta Mandiri (dok.jurangjero.desa.id)
?Umbul Ponggok, salah satu kawasan wisata yang dikelola oleh BUMDes Tirta Mandiri (dok.jurangjero.desa.id)

Klaten, Villagerspost.com – Bisakah sebuah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mencetak laba bersih Rp2 miliar per tahun? Jawabannya Bisa. Dan itu telah dibuktikan oleh BUMDes Tirta Mandiri dari Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. BUMDes yang mulai dirintis sejak tahun 2009 itu mampu meraih laba sebesar Rp2 miliar per tahun lewat berbagai unit bisnis yang dijalankannya.

Unit bisnis yang dijalankan BUMDes Tirta Mandiri diantaranya engelola destinasi wisata, kolam renang, perikanan, pembinaan PKL, penyediaan air bersih, jasa kontruksi hingga pengadaan barang dan jasa. BUMDes ini pun kemudian menjadi contoh positif bahwa BUMDes mampu menjadi motor pembangunan ekonomi perdesaan.

Bahkan Menteri esa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Eko Putro Sandjojo pun mengaku terkejut dengan prestasi BUMDes Tirta Mandiri. Terlebih, tak hanya laba yang besar, omset bisnis BUMDes ini pun luar biasa, mencapai Rp6,5 miliar per tahun.

“Saya surprised ada BUMDes dengan omset Rp6,5 M per tahun. Itu menunjukkan besarnya potensi BUMDes dalam mengerakkan ekonomi perdesaan,” kata Eko, seperti dikutip kemendesa.go.id, Rabu (31/8).

Eko mengakui, sejauh ini BUMDes Tirta Mandiri merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Dia akan menjadikan BUMDes tersebut sebagai percontohan bagi pembentukan badan usaha serupa di seluruh desa di Indonesia.

“Mungkin sampai sejauh ini BUMDes Tirta Mandiri di Desa Ponggok ini merupakan BUMDES terbaik yang pernah saya lihat. Ini akan terus saya dorong untuk menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya yang akan membentuk BUMDES,” katanya.

Eko mengungkapkan, dengan omzet mencapai Rp6,5 M per tahun, BUMDES Tirta Mandiri mampu mencetak laba bersih hingga Rp2 miliar per tahun. Selain itu seluruh pegawai BUMDes adalah warga desa dengan gaji berkisar Rp2 juta per bulan.

“Kalau jumlah pegawainya saja 50-100 orang dengan gaji Rp2 juta per orang, itu akan dibelanjakan di tingkat desa senilai tersebut pasti akan meningkatkan nilai tambah (added value) perekonomian lokal di desa,” urainya.

Dalam waktu dekat, Eko meminta agar cerita sukses dari BUMDes Tirta Mandiri bisa diadopsi oleh pengelola BUMDes lainnya di seluruh Indonesia. Saat ini telah ada 12.000 BUMDes di Indonesia dan akan terus bertambah.

“Saya sudah diskusi dengan kepala desa Ponggok, direktur BUMDES, Kepala Bapermas Provinsi. Mereka bersedia untuk berbagi ilmu (transfer knowledge) praktik pengelolaan BUMDES di Desa Ponggok,” pungkas Eko.

Ikuti informasi terkait BUMDes >> di sini <<

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.