Dana Desa 2016 Dinilai Berhasil
|
Jakarta, Villagerspost.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menilai, penyaluran dana desa tahun 2016 berhasil. Seperti diketahui, tahun 2016 pemerintah mengucurkan dana desa sebesar Rp46,9 triliun untuk 74.754 desa seluruh Indonesia atau per desa rata-rata sebesar Rp600 juta-Rp800 juta.
Dana tersebut, kata Eko digunakan untuk membangun jalan desa sepanjang 66.884 kilometer, Pendidikan Anak Usia Dini sebanyak 11.296 unit dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebanyak 7.524 unit. Selanjutnya, dana desa 2016 juga berhasil membangun jembatan sepanjang 511,9 kilometer, pasar desa 1.819 unit, penahan tanah 38.184 unit, dan tambatan perahu 1.373 unit.
Berikutnya, pembangunan fasilitas air bersih 16.295 unit, sumur 14.034 unit, embung 686 unit, drainase 65.998 unit, irigasi 12.296 unit, Polindes 3.133 unit, dan MCK 37.368 unit.
“Sekarang laporan dana desa yang masuk baru 91 persen, lagi-lagi karena konektifitas. Dari jumlah ini (hasil dana desa) masih bisa bertambah lagi karena laporan belum 100 persen. Mudah-mudahan dengan adanya konektifitas laporan dan data bisa tepat waktu,” ujarnya Eko Putro Sandjojo dalam siaran pers yang diterima Villagerspost.com, Selasa (11/4).
Terkait hal tersebut, Eko mengatakan, telah diberikan aplikasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membantu mempermudah proses pelaporan. Selanjutnya, ia juga meminta KPK untuk mengawasi penggunaan dana desa. “Laporan yang masuk ke Satgas (Satuan Tugas) dana desa sekitar 200. Setelah dimasukkan ke KPK, tidak sampai 50 yang jadi perkara,” ujarnya.
Eko mengakui, tingginya jumlah dana desa memang berisiko terhadap adanya kasus korupsi. Namun ia juga menegaskan, dana desa diawasi oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang penegakan hukum, Satgas, Kemenkeu, KPK, BPKP, NGO dan masyarakat, sehingga penggunaan dana desa akan benar-benar terpantau. “Karena masalah tansparansi ini penting,” ujarnya.