Dana Desa Makin Besar, Ekonomi Desa Bergerak
|
Jakarta, Villagerspost.com – Transfer daerah dan dana desa dalam ancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2016 diusulkan naik sebesar Rp782,2 triliun. Kenaikan ini dinilai amat signifikan dibandingkan dengan anggaran tahun 2015 yang sebesar Rp644 triliun. Kenaikan dana desa sebesar itu, diharapkan akan mampu memberikan stimulus pergerakan ekonomi di daerah.
Anggota Badan Anggaran DPR Johnny Plate mengatakan, Dalam transfer daerah dibutuhkan kecepatan dan keberanian dalam pengambilan keputusan di tingkat daerah karena belanja transfer daerah itu begitu banyak insentif atau bantuan-bantuan belanja-belanja modal yang diberikan.
“Keberanian mengambil keputusan ini harus betul-betul didorong sehingga penyerapannya bisa cepat. Kalau penyerapannya cepat itu kita harapkan bisa memberikan stimulus dan pergerakan ekonomi di daerah,” kata Johnny seperti dikutip dpr.go.id, Kamis (10/9).
Politikus asal Fraksi Nasdem ini menambahkan, besaran dana transfer yang meningkat ini memcerminkan bahwa program Pemerintah sesuai dengan visi-misi Presiden Joko Widodo adalah membangun dari daerah. Namun, Johnny mengingatkan, dengan adanya Pilkada Serentak pada Desember 2015 mendatang, dimana akan ada 269 pemimpin daerah baru, baik Gubernur, Bupati dan Walikota baru, dikhawatirkan akan ada sedikit penyesuaian dari masing-masing kepala daerah terhadap dana transfer daerah itu. Terutama di kuartal pertama tahun 2016.
“Tentunya di kuartal pertama pasti ada penyesuaiannya, tapi karena itu tahun pertama pasti para kepala daerah ini ingin membuktikan janj-janji kampanyenya dan kita harapkan ini yang akan mendorong sehingga terjadi percepatan belanja di daerah itu bisa dipercepat,” harap Johnny.
Politikus asal daerah pemilihan NTT ini yakin, kebijakan ini juga mencerminkan program pemerintah sudah pro ke daerah, untuk memperkecil disparitas antar wilayah. Apabila kebijakan ini bisa dilaksanakan dengan baik, lanjut Johnny, maka ini juga akan mendorong kesiapan Indonesia dalam berinteraksi dengan Masyarakat Ekonomi Asean yang segera berlangsung di penghujung 2015 ini.
“Ini juga terkait antisipasi terhadap keikutsertaan kita di ekonomi global. Paling tidak dengan tersedianya sarana dan prasarana infrastruktur yang lebih memadai, maka terjadi efisiensi yang lebih bagus dalam produksi dalam negeri,” prediksi Johnny.
Sementara itu anggota Banggar lainnya Andi Akmal Pasludin menilai, dana transfer ini merupakan yang terbesar dibanding tahun-tahun sebelumnya, dan lebih besar dibanding anggaran belanja Pemerintah Pusat. “Tentu kita berharap, ini bisa memacu pertumbuhan ekonomi kita di daerah. Saya kira kebijakan ini sudah sangat tepat dan kita mendukung untuk membangun bangsa ini dimulai dari daerah,” kata Andi Akmal.
Namun politikus F-PKS ini mengingatkan, pekerjaan berikutnya yang perlu mendapat perhatian Pemerintah adalah pengawasan penyaluran dana ini. Apalagi, dengan hadirnya kepala-kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2015. Ia berharap ini tidak menjadi permasalahan di kemudian hari.
“Kalau melihat dana transfer di RAPBN 2016 ini, ada optimisme dari DPR, dana ini bisa memicu dan memacu pertumbuhan ekonomi kita. Kita harus optimis bahwa harapan itu masih ada. Untuk itu, mari bekerjasama dan kawal sehingga APBN 2016 nanti bisa pro rakyat untuk mengurangi angka kemiskinan dan bisa meningkatkan lapangan kerja kita,” kata politikus asal dapil Sulsel itu. (*)