Dana Desa Solusi Atasi PHK dan Naiknya Kemiskinan di Desa

Pembangunan infrastruktur desa. Dana desa bisa jadi solusi mengatasi ancaman PHK dan kemiskinan desa (dok. karanganyarkab.go.id)
Pembangunan infrastruktur desa. Dana desa bisa jadi solusi mengatasi ancaman PHK dan kemiskinan desa (dok. karanganyarkab.go.id)

 

 

Jakarta, Villagerspost.com – Perekonomian masih belum membaik hingga memasuki akhir bulan September ini. Pertumbuhan ekonomi masih belum bisa didongkrak ke angka 5 persen seperti yang dijanjikan pemerintah. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini hanya akan mencapai 4,7-4,8 persen.

Belum lagi tekanan terjadinya depresiasi rupiah yang membuat harga-harga kebutuhan khususnya barang modal untuk industri yang melambung. Industri pun tertekan. Di satu sisi harga barang modal naik, namun harga barang tak bisa dinaikkan karena daya beli masyarakat turun.

Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) pun marak di mana-mana lantaran banyak pengusaha yang harus melakukan penghematan biaya dan PHK menjadi salah satu pilihan.

Masalah ancaman PHK, khususnya didaerah-daerah ini menjadi perhatian Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Marwan Jafar. Dalam kesempatan ini, Marwan pun menegaskan pentingnya dana desa dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi desa sehingga bisa menjadi solusi masalah PHK dan kemiskinan.

Menurutnya, solusi konkret dalam mengatasi dampak PHK adalah menggenjot pembangunan infrastruktur desa sehingga tercipta banyak lapangan kerja baru. “Dana desa yang sudah ada di daerah sekarang ini harus segera dipergunakan untuk membangun infrastruktur desa, setiap desa harus melaksanakan 3 sampai 4 proyek infrastruktur dasar seperti jalan desa, irigasi, sanitasi, jalan usaha tani, embung, dan sebagainya,” ujar Marwan di Jakarta, seperti dikutip kemendesa.go.id, Senin (21/9).

Perlu diketahui, sampai dengan September ini dana desa yang telah tersalurkan dari Pusat ke Kabupaten/Kota mencapai Rp16 triliun atau 80 persen dari alokasi dalam APBN 2015 sebesar total Rp20,7 triliun. Dengan berjalannya pembangunan infrastruktur di desa, kata Marwan, maka akan terserap banyak tenaga kerja yang bekerja pada proyek-proyek tersebut.

Belum lagi multiplier effect yang ditimbulkannya seperti munculnya peluang usaha material untuk memasok kebutuhan material proyek, usaha kuliner untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para pekerja proyek, dan peluang usaha terkait lainnya.

“Saya yakin dengan bergeraknya proyek infrastruktur desa, maka masalah pengangguran dan kemiskinan di desa yang sebelumnya dilaporkan mengalami peningkatan, akan dapat ditekan angkanya secara signifikan, karena mereka akan bekerja dan memiliki pendapatan layak,” papar Marwan.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk miskin di perdesaan pada bulan Maret 2015 sebanyak 570 ribu orang menjadi 17,94 juta orang dari sebelumnya 17,37 juta orang pada bulan September 2014.

“Saya cermati meningkatnya angka kemiskinan di desa diantaranya karena belum berjalannya pembangunan infrastruktur, jadi seiring dengan telah turunnya dana desa yang dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur desa, maka saya yakin masalah kemiskinan di desa akan teratasi, begitu pula bertambahnya angka pengangguran dari dampak PHK juga akan teratasi karena mereka bekerja lagi, memiliki penghasilan lagi, bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari,” terang Marwan.

Menteri asal PKB ini menekankan bahwa pentingnya dana desa tidak hanya berdampak positif terhadap tumbuhnya ekonomi desa, tetapi juga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi perkotaan, ekonomi daerah, bahkan ekonomi nasional.

“Keterkaitan desa dengan kota dalam hal perekonomian saat ini semakin kuat, desa sebagai basis produksi dan kota sebagai pusat pertumbuhan sifatnya saling mendukung secara imbal-balik, dimana tumbuhnya perdagangan di kota akan meningkatkan volume produksi desa yang akan meningkatkan daya beli desa, dan begitu pula sebaliknya, tentunya hal ini akan berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah yang selanjutnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional,” tandas Marwan. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.