Desa Sidamulya: Belajar Promosi Desa Lewat Gerakan Literasi Digital Desa 

Peserta gerakan literasi digital desa di Desa Sidamulya, Brebes, mengikuti sesi pelatihan teknik wawancara (dok. pt pupuk indonesia)

Brebes, Villagerspost.com – Perkembangan teknologi digital diakui dapat membawa dampak negatif dan positif bagi masyarakat khususnya di kawasan pedesaan. Pada sisi negatif, informasi yang berkembang di media sosial, dengan mudah bisa tersebar hanya dengan menekan tombol berbagi. Jika proses penyebaran informasi dilakukan tanpa verifikasi, maka informasi yang sifatnya berita bohong atau hoax pun mudah menyebar.

Padahal pada sisi lain, media sosial juga punya sisi positif, untuk menyebar informasi terkait potensi desa misalnya. Untuk itulah, pada Sabtu-Minggu 20-21 Oktober lalu, sejumlah 27 orang anak muda dari berbagai desa di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, berkumpul di aula kantor Desa Sidamulya. Mereka berkumpul untuk mengikuti pelatihan bertajuk “Literasi Digital Desa”. Acara tersebut diselenggarakan oleh Villagerspost.com, bekerjasama dengan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) dan PT Pupuk Indonesia.

Peserta yang hadir di antaranya adalah para pemuda yang tergabung dalam Generasi Muda Bergerak untuk Gemilang (GUBUG) Desa Sidamulya. Turut pula hadir utusan dari staf puskesmas Sidamulya, perwakilan guru, dan pemuda desa dari Desa Pulosari dan Desa Tegalglagah.

Para peserta ditambah beberapa pemuda dari Desa Kaliwlingi, Brebes, melakukan briefing sebelum melakukan praktik produksi konten untuk media online dan media sosial (villagerspost.com/suharjo)

Dalam sambutannya saat membuka acara tersebut, Sekretaris Desa Sidamlulya Kistoro, mewakili kepala desa mengatakan, gerakan literasi digital desa sangat diperlukan oleh masyarakat desa, khususnya kaum muda. “Karena di era sekarang banyak berita yang beredar di masyarakat yang kita sendiri belum tahu kebenarannya. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, masyarakat akan mampu memilah berita dengan jeli dan cerdas. Apalagi sekarang kecepatan informasi berada di genggaman kita sendiri dan di pegang setiap hari yaitu hp,” ujarnya.

Kistoro dalam kesempatan itu juga menyampaikan, kemampuan masyarakat untuk memilah dan mengolah informasi juga bisa berperan dalam mempercepat pembangunan desa. “Saat ini realisasi pembangunan desa Sidamulya baru mencapai 40 persen. Dalam sebulan ke depan, diharapkan sudah mencapai 70 persen,” tambahnya.

Kistoro mengingatkan agar siapa pun warga desa baik tua dan muda, agar terus bersemangat menimba ilmu di era digital ini. “Generasi saya pun harus bisa menyesuaikan kecepatan informasi dengan peraturan yang ada dengan cara selalu belajar, belajar dan belajar agar tidak tertinggal dengan perubahan yang ada,” tegasnya.

Sebagian dari peserta mewawancari tokoh penyelamat hutan mangrove Pandansari, Mashadi yang juga penerima penghargaan kalpataru (villagerspost.com/suharjo)

Pada kesempatan yang sama, Ketua GUBUG Sukiswo menyampaikan harapannya agar para pemuda desa, bisa serius untuk mengikuti pelatihan. “Agar kita bisa mempraktikkannya dan bermanfaat,” ujarnya. Sukiswo juga mengajak agar para pemuda, di Brebes, khususnya Desa Sidamulya untuk menjaga kekompakan.

Dalam pelatihan tersebut, para hari pertama, para peserta belajar terkait apa itu media sosial, bagaimana menyikapi berbagai informasi yang tersebar melalui media sosial dan juga bagaimana memanfaatkan media sosial untuk melakukan promosi desa. Dalam sesi yang dipandu M. Agung Riyadi dari Villagerspost.com itu, para peserta juga diajarkan dasar-dasar jurnalistik, jurnalisme warga, teknik penulisan berita, wawancara dan teknik dasar reportase.

Pada sesi berikutnya, External Communication & Media Relation PT Pupuk Indonesia Henny Suyatno memberikan materi bagaimana cara mempromosikan produk desa dengan memanfaatkan sosial media yang tepat untuk promosi. Henny juga memaparkan praktik-praktik serta tips-tips berpromosi melalui media sosial melalui contoh yang dilakukan oleh PT Pupuk Indonesia, khususnya melalui instagram, facebook dan twitter.

Sesi hari pertama diakhiri dengan pemberian materi teknik mengambil gambar/foto, serta teknik mengambil gambar dan editing video melalui perangkat telepon seluler yang dipandu oleh Dedi Siswoyo dari KRKP.

Para peserta berfoto bersama usai melaksanakan praktik di kawasan mangrove Pandansari, Kaliwlingi, Brebes (villagerspost.com/suharjo)

Pada hari kedua, selesai peserta diajak untuk melaksanakan praktik langsung untuk memproduksi berita, promosi keunggulan desa melalui medium tulisan, foto dan video di kawasan wisata Taman Mangrove Pandansari, Kaliwlingi, Brebes. Di sana para peserta dipandu untuk memproduksi berbagai konten terkait kawasan tersebut, mulai dari sejarah, isu lingkungan, wisata dan berbagai sudut pandang lain terkait kawasan tersebut.

Hadir sebagai narasumber di antaranya adalah Mashadi, pelopor penyelamatan kawasan hutan mangrove Pandan Sari dan Darmaja dari Dinas Pariwisata Kabupaten Brebes, serta beberapa narasumber lainnya. Dalam kesempatan praktik ini, turut bergabung beberapa pemuda desa dari Desa Kaliwlingi.

“Ini pertama kalinya saya dapat pengalaman mewawancarai narasumber, meski belum lancar dan grogi tapi saya merasa banyak ilmu dan pengalaman bisa yang didapat. Terimakasih Villagerspost.com, KRKP dan Pupuk Indonesia,” kata Aji, salah seorang peserta pelatihan.

Laporan/Foto: Suharjo, Petani Muda Desa Sidamulya, Brebes, Jurnalis Warga untuk Villagerspost.com

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.