DPR Minta Bulog Jadi Penyangga Pangan

Tumpukan beras di gudang Bulog. DPR minta Bulog menjadi penyangga pangan nasional (dok. setkab.go.id)
Tumpukan beras di gudang Bulog. DPR minta Bulog menjadi penyangga pangan nasional (dok. setkab.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin meminta agar Badan Urusan Logistik (Bulog) menjadi institusi penyangga pangan nasional. Hal itu dikatakan Ade saat meninjau harga-harga kebutuhan pokok di pasar induk Cibitung dan Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/6).

Ade yang didampingi Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan, masih tingginya harga pangan pokok memasuki bulan puasa ini menjadi indikasi belum maksimalnya kinerja pemerintah dalam hal ini Menteri Perdagangan, BUMN dan Perindustrian. Bulog juga mendapat sorotan karena dinilai belum menjalankan fungsinya sebagai penyangga harga pangan nasional.

“DPR akan meninjau kesiapan Bulog kembali menjadi institusi yang kita percayai bersama untuk mengendalikan ketersediaan pasokan, harga dan kualitas sembako ini. Bulog sebagai institusi, diharapkan mampu menciptakan stabilitas harga ataupun ketersediaan,” kata Ade.

(Baca juga: Harga Daging Dipaksa Turun, Peternak Terancam Mati)

Belum maksimalnya kerja pemerintah menstabilkan harga pangan ini, kata Ade membuat masyarakat kecewa. Dari hasil pantauan Pimpinan DPR, diketahui terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok hingga mencapai 52 persen. Beberapa kebutuhan pokok yang mengalami lonjakan cukup tinggi antara lain harga daging sapi, bawang, cabai, tomat serta harga jengkol.

Terkait harga daging, Ade Komarudian mengatakan, pihaknya pesimistis harga daging dapat ditekan hingga di kisaran Rp85 ribu per kilogram. Alasannya, masyarakat lebih memilih harga daging yang cukup tinggi, sekitar Rp120 ribu-Rp130ribu per kilogram ketimbang membeli daging beku yang dibanderol Rp85 ribu per kg dengan kualitas kurang bagus. “Masyarakat lebih milih yang berkualitas, walau harga lebih tinggi,” kata Akom.

Ade Komarudin mengatakan Bulog perlu dilakukan revitalisasi. Pimpinan DPR mendorong pengaktifan kembali Bulog menjadi institusi yang bisa memasok sembako dan mengendalikan harga pangan. Dia menginginkan 40 persen pasar harus dikuasai pemerintah guna menstabilkan harga.

“Sekurang-kurangnya 40 persen pasar harus dikuasai oleh Bulog, supaya masyarakat tidak terombang-ambing oleh para pelaku usaha pasar yang kadang-kadang mencari keuntungan. Sementara konsumen, terutama di hari-hari keagamaan besar seperti puasa dan lebaran, memerlukan harga yang terjangkau dengan kualitas yang baik,” jelasnya.

Sementara itu, Agus Hermanto menambahkan, seluruh lembaga pemerintah yang berwenang juga diharapkan mampu menciptakan ketahanan pangan nasional. “Tidak hanya institusi Bulog, peranan BUMN lainnya juga diharapkan dapat berperan dalam menyediakan ketersedian pangan sehingga dapat menyangga ketahanan pangan nasional,” imbuh Agus.

Agus Hermanto mengatakan, kenaikan harga di Pasar Induk Cibitung dan Pasar Tambun, mencapai 30 persen hingga 52 persen menunjukkan kerja pemerintah tak maksimal. “Kita menginginkan institusi Bulog untuk berperan juga, menyediakan kebutuhan pokok lainnya, selain beras. Dan tidak hanya Bulog, ada perusahaan lainnya milik pemerintah yang juga diberi peran itu,” harap Agus.

Ikuti informasi terkait bulog >> di sini <<

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.