Ekspor Produksi Pertanian ke China Meningkat
|
Jakarta, Villagerspost.com – Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan Ketut Kariyasa mengatakan, ekspor pertanian Indonesia ke China meningkat mencapai 33,63 persen selama kurun waktu 2014-2018 atau 9,27 persen per tahun. “Artinya, dari 3,99 juta ton meningkat menjadi 5,34 juta ton,” kata Kariyasa, Selasa (9/7).
Kariyasa mengatakan, peningkatan ini juga berlaku pada semua ekspor produk pertanian Indonesia dengan posisi nilai yang sangat positif. Ini bisa dilihat dari nilai ekspor hortikultura selama empat tahun terakhir yang tumbuh sebesar 27,98 persen.
“Demikian juga dengan produk perkebunan dan peternakan. Kedua item itu masing-masing tumbuh sebesar 26,10 persen dan 16,15 persen. Indonesia juga tercatat mengalami surplus neraca perdagangan dalam bentuk volume maupun nilai,” katanya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman mendorong untuk peningkatan ekspor buah-buahan. Salah satu upayanya adalah mengikuti Fruit Expo 2019 di Guangzhou, China.
Peluang ekspor sangat terbuka mengingat China tidak memproduksi manggis, salak dan durian padahal masyarakatnya sangat menyukai buah-buahan tersebut. “Beberapa buah tropis ada yang diproduksi sendiri seperti pisang, buah naga dan lengkeng namun tidak sepanjang tahun karena merupakan negara 4 musim. Pada saat produksi tidak ada, mereka membutuhkan impor dari negara lain,” papar Kariyasa.
Sekadar diketahui, selama periode 2014-2018, surplus perdagangan Indonesia ke China tumbuh 35,23 persen atau rata-rata 11,26 persen per tahun. Angka tersebut juga meningkat dari 2,84 juta ton pada tahun 2014 menjadi 3,85 juta ton pada tahun 2018. “Selama periode tersebut, rata-rata surplus neraca perdagangan sebesar 3,61 juta ton atau setara Rp26,13 triliun,” katanya.
Menurut Kariyasa, keberhasilan ini merupakan kerja keras semua pihak, terutama yang berkaitan dengan penerapan program terobosan pemerintah untuk akselerasi ekspor produk pertanian Indonesia. Program tersebut antara lain kebijakan penyederhanaan prosedur ekspor hingga percepatan layanan karantina di pelabuhan.
“Melalui berbagai upaya ini diharapkan posisi pertanian akan menjadi semakin penting dan strategis sebagai sektor andalan dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional ke depan. Kita lakukan diplomasi untuk memperluas jenis komoditas dan tujuan pasar ekspor ke negara-negara baru,” tegas Kariyasa.
Editor: M. Agung Riyadi