Harga Kedelai Dunia Naik, Harga Tahu Tempe Dalam Negeri Stabil

Tahu dan tempe (dok. wikimedia)

Jakarta, Villagerspost.com – Kementerian Perdagangan mengungkapkan, harga tahu dan tempe dalam negeri masih dalam kondisi stabil, meski terjadi kenaikan harga kedelai dunia. Dampaknya harga kedelai impor juga mengalami kenaikan.

“Kenaikan harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat masih belum memasuki masa panen sehingga berdampak pada tingginya harga kedelai sampai dengan saat ini,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan, dalam siaran pers yang diterima Villagerspost.com, Kamis (6/5).

Meski ada kenaikan harga kedelai dunia, Oke menegaskan, stok kedelai sampai saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan tetap berupaya menjamin stok kedelai penyediaan Idulfitri 2021 mencukupi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional.

“Kenaikan harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat masih belum memasuki masa panen sehingga berdampak pada tingginya harga kedelai sampai dengan saat ini,” jelas Oke.

Dikutip dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia penyediaan Mei 2021 berkisar di US$15,42/bushels (1 bushels=27,2 kilogram), terdapat kenaikan harga di kisaran 8,12 persen dari penyediaan April US$14,26/bushels. Meski demikian, diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya.

Oke menerangkan, pemerintah berupaya menjaga harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe pada kisaran harga Rp9.700/kg-Rp9.900/kg dan di tingkat gudang importir Rp9.400/kg-Rp9.600/kg. Sementara itu, harga tahu tetap masih bisa dijaga stabil oleh para pengrajin di kisaran Rp650/potong dan tempe Rp16.000/kg.

Secara umum, harga kedelai di tingkat pengrajin pada kota-kota besar dan sentra produksi utama kedelai masih terjaga di bawah Rp10.000/kg saat ini. Jika terdapat harga kedelai di atas Rp10.000/kg di beberapa daerah, harga tersebut dipengaruhi tambahan ongkos kirim dari titik distributor.

Selanjutnya, Kemendag akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik penurunan maupun kenaikan harga. Hal itu guna memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar masih pada tingkat yang wajar.

Oke juga meminta para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok kedelai secara teratur kepada pengrajin tahu dan tempe anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Puskopti provinsi maupun Kopti kabupaten/kota seluruh Indonesia.

“Produksi tahu dan tempe diharapkan dapat terus berjalan khususnya untuk periode Idulfitri2021 sehingga masyarakat masih tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga terjangkau,” pungkas Oke.

Editor: M. Agung Riyadi

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.