HKTI Imbau Gencarkan Produk Hortikultura
|
Bogor, Villagerspost.com – Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bogor, Yuyud Wahyudin meminta agar pemerintah membebaskan para petani untuk memilih sendiri komoditas pertanian yang akan ditanam. Selama ini ada ketentuan yang seolah mengharuskan petani di wilayah persawahan untuk tetap menanam padi, sementara harga padi cenderung fluktuatif dan kurang menguntungkan.
“Seharusnya diberi kebebasan, agar petani maju dan sejahtera mereka boleh menanam komoditas yang mereka pilih dan sesuai kehendak pasar. Selama ini kan tidak seperti itu,” ujar Yuyud, kepada Villagerspost.com, Selasa (18/8).
Menurut Yuyud, selama ini petani seakan terkendala kebiasaan lama dan cenderung dipelihara pemerintah untuk tetap menanam padi. Padahal banyak komoditas pertanian lain yang lebih menguntungkan.
“Seperti produk hortikultura, ini kan banyak dibutuhkan masyarakat dan harganya cenderung lebih menguntungkan. Ini harusnya lebih digalakkan, jadi tidak hanya terkungkung dengan produk tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai saja,” tutur Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Bogor ini.
Selama ini, pasar produk hortikultura seperti tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap) memang cenderung tak terlalu diperhatikan. Padahal pasar untuk produk-produk ini tengah bertumbuh dengan cepat.
Ketua Gapoktan Rukun Tani di Kecamatan Ciawi, Haji Misbah setuju dengan pendapat Yuyud. Bahkan pihaknya kini cenderung memilih produk hortikultura karena lebih menguntungkan ketimbang tanaman padi.
“Sudah hampir 10 tahun kami mengalihkan produksi dari padi ke tanaman hortikultura. Bagi kami produk hortikultura sangat menguntungkan. Lagipula pangsa pasar juga sangat terbuka termasuk pasar ekspor,” tegasnya. (Herry Setiawan)