Ingin Genjot Kesejahteraan Petani, Jokowi Masih Andalkan Model Food Estate

Anggota Pita Aksi beraktivitas di  (dok. villagerspost.com)
Anggota Pita Aksi beraktivitas di (dok. villagerspost.com)

Jakarta, Villagerspost.com – Rapat terbatas terkait masalah pertanian dan perkebunan yang dihelat di kantor Presiden, hari ini, Rabu (8/4) menghasilkan sebuah keputusan penting. Dalam rapat tersebut, pemerintah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat untuk utamanya petani, baik yang berusaha di kebun maupun di pertanian. Namun pemerintah sepertinya belum beranjak dari pola pikir penyediaan lahan untuk membangun food estate dan mengundang masuknya pemodal.

“Oleh sebab itu pemerintah juga telah mempersiapkan keluasan lahan yang sangat besar yang akan diberikan kepada petani, terutama di luar Jawa,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutannya pada rapat terbatas tersebut, seperti dikutip setkab.go.id, Rabu (8/4).

Dalam rapat terbatas yang juga dihadiri oleh beberapa pengusaha itu, Presiden Jokowi mengaku ingin mendapatkan masukan-masukan. Presiden menyatakan, masukan dari pengusaha sangat diperlukan karena, dia menilai, model kemitraan inti dan plasma itu sangat penting, apalagi untuk produk-produk yang berkaitan dengan pertanian maupun perkebunan yang berorientasi ekspor.

“Saya ingin mendapatkan masukan-masukan, bagaimana agar komoditas-komoditas yang ada ini orientasinya diarahkan kepada ekspor. Dan yang masih berupa bahan mentah, juga bisa diarahkan kepada barang jadi maupun setengah jadi,” kata Jokowi.

Presiden mengemukakan, produk-produk pertanian dan perkebunan ini terlalu bermacam-macam dan terlalu banyak, sehingga ia perlu minta masukan. Terkait upaya peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat, pemerintah, kata Jokowi, telah menyiapkan jutaan hektare lahan untuk membangun food estate dan program hilirisasi.

Menteri Pertanian Amran Sulaeman mengatakan, berdasarkan evaluasi hasil kerja selama Oktober 2014 sampai Maret 2015 sudah kenaikan lahan tanam seluas 700 ribu hektare, yang diharapkan bisa meningkatkan produksi hingga 3 juta ton. Selain itu, pemerintah juga akan mebangun food estate, dan ke depannya untuk hilirisasi seluas 3 juta hektare yang akan dilakukan tahun ini.

Pemerintah juga membuka kemungkinan adanya pembukaan lahan baru. “Ini rencana ke depan di perbatasan 1 juta hektare untuk sawit, kemudian Kalimantan 500 ribu hektare untuk food estate. Rencananya untuk tanaman jagung, kedelai, dan padi,” kata Amran kepada wartawan seusai rapat terbatas yang membahas masalah pertanian dan perkebunan, di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (8/4) sore.

Fokus food estate itu, lanjut Menteri Pertanian, ada di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Namun yang di Merauke, Papua, juga akan tetap dijalankan. Menteri Pertanian menambahkan, untuk Kalimantan sementara ada alokasi lahan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan seluas 350 ribu hektare.

Mengenai tanggapan para pengusaha yang hadir dalam rapat terbatas atas program pemerintah itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, mereka semangat karena ada hilirisasi. “Bantuan yang diberikan kepada pengusaha berupa kemudahan-kemudahan, khusus penyiapan lahan oleh pemerintah, birokrasi kita percepat, dan pelayanan lainnya juga dipercepat,” paparnya.

Menteri Pertanian meyakini, kalau hilirisasi dan membangun foodestate lahan baru tentu kesejahteraan petani juga akan meningkat. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.