Jokowi: Harga Beras Sudah Turun

Petani memanen padi di sawah (temanggung-kab.go.id)
Petani memanen padi di sawah (temanggung-kab.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Presiden Joko Widodo mengaku sudah mengecek sendiri harga beras ke pasaran dan menyatakan saat ini harga beras sudah turun ke tingkat normal setelah dilakukan operasi pasar dengan penggelontoran beras untuk masyarakat miskin (raskin) sejak kira-kira 3 (tiga) minggu lalu. Hal itu diungkapkan Jokowi dalam rapat kabinet di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3) sore kemarin.

Presiden Jokowi mengaku terpaksa mengecek sendiri harga beras di pasaran lantaran belum pernah memperoleh laporan mengenai perkembangan harga beras di pasar. Hasil pengecekan lapangan itupun di sampaikan di rapat tersebut.

“Meskipun ini adalah terbalik, mestinya saya yang dilapori, tapi saya akan menyampaikan, karena saya tunggu-tunggu tidak ada yang lapor,” kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas kabinet yang membahas Kebijakan Dalam Rangka Menentukan Harga Beras, seperti dikutip setkab.go.id.

Menurut Presiden Jokowi, di Pasar Cipinang, Jakarta, beras IR3 yang sebelumnya sebelum naik harganya Rp7.800/kg kemudian naik menjadi  Rp10.300/kg, sekarang sudah Rp 7.900/kg. “Artinya hanya terpaut  Rp100/kg. Ini yang di Cipinang,” terang Jokowi.

Kemudian IR2, menurut Presiden, sebelum naik harganya Rp8.300/kg naik menjadi Rp10.500/kg, sekarang sudah Rp8.400. “Hanya terpaut Rp100 dari sebelum naik,” terangnya.

Rapat terbatas tersebut dihadiri oleh Menko Perekonomian Sofyan Jalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Luhut B. Pandjaitan, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Hadir pula Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinov Chaniago, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Kepala Bulog Lenny Sugihat.

Sementara itu dalam rapat tersebut, pemerintah menyatakan telah berhasil merumuskan harga patokan yang akan ditetapkan pemerintah. “Kita sudah itung-itungan, tinggal diumumkan aja,” kata Menko Perekonomian Sofyan Jalil kepada wartawan seusai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3) malam.

Sofyan yang didampingi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro enggan mengemukakan harga yang dirumuskan pemerintah itu. “Akan diumumkan dalam waktu dekat,” ujarnya pendek.

Dalam kesempatan itu, Menko Perekonomian Sofyan Jalil juga menanggapi sindiran Presiden Jokowi pada awal Ratas, yang merasa tidak memperoleh laporan dari para menteri mengenai perkembangan harga beras paska operasi pasar dengan penggelontoran beras untuk keluarga miskin (raskin).

Sofyan menduga karena trendnya sudah menurun, maka kemungkinan menteri-menteri teknis menganggap sudah OK. “Mungkin teman-teman yang memonitor tidak malaporkan. Karena kalau harga naik pasti kita lapor, tapi karena harga turun jadi terlupakan melapor,” jelas Sofyan.

Namun diakui Sofyan, ternyata Presiden menanggap ingin tahu day to day. Presiden menginginkan kalau naik atau turun harus dilaporkan secara rutin.

“Tadi dilaporkan terjadi penurunan antara Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilo. Itu sesuai yang kita harapkan karena musim panen sudah mulai masuk,” jelas Sofyan.

Jadi siapa yang harus melapor? “Intinya, pembantu Presiden,” jawab Menko Perekonomian. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.