Jokowi Kibarkan Revolusi Orange, Genjot Ekspor Buah Nusantara

Presiden Jokowi saat meninjau festival buah nusantara di IPB, Bogor, Sabtu (28/11) lalu. (dok. setkab.go.id)
Presiden Jokowi saat meninjau festival buah nusantara di IPB, Bogor, Sabtu (28/11) lalu. (dok. setkab.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Presiden Joko Widodo menegaskan dukungannya terhadap gerakan meningkatkan produksi buah, sayur dan bunga yang dinamakan revolusi orange. Gerakan ini muncul sebagai refleksi atas kekhawatiran akan maraknya buah-buahan impor yang membanjiri pasar dalam negeri.

“Kita saya kira mendukung gerakan ini karena yang pertama bisa meningkatkan produksi dan konsumsi buah. Kemudian juga meningkatkan ekspor buah, kemudian juga mengurangi ketergantungan kita pada impor buah,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas yang membahas persiapan pelaksanaan Pameran Buah dan Makanan, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/12) kemarin.

Jokowi mengatakan, dari data yang diterima, antara Januari-September 2015 ekspor 10 komoditas meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikannya mencapai 32%. Ekspor 9 komoditas buah naik sebesar 29%.

Sebaliknya, impor 10 komoditas sayur turun 9,6% dan impor 9 komoditas buah turun 16%. “Ini saya kira sebuah informasi yang sangat baik,” kata Jokowi.

Presiden berharap agar strategi menuju ke sebuah produksi buah yang lebih besar bisa dilakukan. Jokowi bercerita, dia juga telah mengadakan pertemuan dengan bupati dan gubernur beberapa daerah. Dalam kesempatan itu, dia meminta agar kepala daerah menyiapkan 5-50 hektare lahan di wilayah kabupaten untuk menanam buah.

“Kemudian, di PTP (PT Perkebunan) juga saya sudah perintahkan minimal 10000 hektare juga untuk menanam buah-buahan berorientasi ekspor,” urai Jokowi.

Selain itu, lanjut Presiden Jokowi, tahun depan juga diharapkan agar ada sebuah pameran atau festival buah dan bunga nusantara dalam skala internasional, sehingga buah dan sayur kita plus bunga ini dikenal. “Ini saya harapkan Menteri Luar Negeri juga bisa mengundang pembeli-pembeli, buyer-buyer dari luar agar semakin dikenal ini nantinya dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan kementerian lain yang terkait agar promosi,” ujarnya.

Jokowi mengemukakan, di tahun 2016 juga bisa ada pembentukan badan promosi yang sudah ia perintahkan. “Badan Promosi Indonesia dan juga pembentukan Dewan Penunjang Ekspor, nantinya juga akan memberikan dukungan pada program seperti ini. Tapi semua terintegrasi jangan sampai bekerja sendiri–sendiri,” ujarnya.

Nantinya, lanjut Presiden Jokowi, setiap kementerian mempunyai anggaran pameran dan membuat pameran sendi-sendiri dengan sebuah target yang tidak jelas. “Saya berharap betul-betul setiap produk yang ada di negara kita ini bisa menginternasional,” tegas Jokowi.

Genjot Produksi Buah

Sebelumnya, saat membuka Festival Buah dan Bunga Nusantara, di Bogor, Sabtu (28/11) pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengajak semua pihak untuk menggenjot agar buah-buahan dari Indonesia bisa memasuki pasar dunia. “Karena di situlah income tambahan petani bisa dinaikkan,” ujarnya.

Presiden bercerita tentang perjalanannya ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dimana saat itu Presiden mengunjungi sebuah hipermarket yang memiliki 180 cabang dan tersebar di banyak negara. Di hipermarket itu, Presiden melihat buah-buahan dari Indonesia yang dikemas dengan baik, sehingga harga yang ditawarkan pun sangat baik.

“Buah-buahan itu disajikan dalam dalam tatanan dan outlet, yang sungguh menaikkan citra dan buah Nusantar,” kata Jokowi.

Presiden menyebutkan banyak buah yang dilihatnya, berasal dari Indonesia seperti mangga dari Cirebon, nanas dari Lampung, semangka dari Sragen, pepaya dari Boyolali dan manggis dari Jawa Barat. “Hampir semua buah yang dijual disitu dari Indonesia,” ujar Jokowi.

Padahal selama ini, kata Presiden, kalau kita ke supermarket di luar negeri, biasanya buah-buahan yang dijual berasal dari Thailand, Brazil atau Israel. “Tapi di hipermarket itu buahnya dari Indonesia semua,” kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden mengajak semua pihak untuk menggenjot agar buah-buahan dari Indonesia bisa memasuki pasar dunia. Ke depan, Presiden berharap substitusi barang impor harus diganti produk dalam negeri untuk memperbaiki neraca perdagangan kita.

“Kita butuh gerakan yang revolusioner untuk meningkatkan ekspor buah Nusantara dan mengurangi ketergantungan bangsa Indonesia terhadap buah-buahan impor,” kata Jokowi.

Presiden Jokowi meminta kesediaan setiap kabupaten untuk fokus menjadi produsen buah dan bunga yang baik untuk ekspor dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Jangan terbalik, di kita banyak buah impor,” pinta Presiden.

Butuh Gerakan

Presiden Jokowi juga menakankan, bahwa konsumsi per kapita buah Nusantara harus terus menerus ditingkatkan. “Kita harus edukasi generasi muda kita untuk menyukai buah Nusantara,” ujarnya.

Presiden membayangkan di ruang makan setiap keluarga Indonesia tersedia buah-buah nusantara. “Dengan cara ini kita akan memiliki masyarakat yang sehat dan pada saat bersamaan petani buah Nusantara kita juga ikut senang,” tutur Jokowi.‎

Menurut Presiden Jokowi, kita membutuhkan gerakan yang revolusioner untuk meningkatkan konsumsi per kapita buah Nusantara. Presiden juga ingin menekankan bahwa upaya bersama untuk menggerakkan konsumsi buah dan bunga Nusantara harus dimulai dari sekarang.

“Kita harus mendorong produksi, pada saat yang bersamaan kita juga harus diikuti kampanye untuk mengkonsumsi buah Nusantara,” ucap Presiden.

Di awal sambutannya Presiden Jokowi memberikan perintah pada Menteri Pertanian agar tahun depan IPB (Institut Pertanian Bogor) diberi tanggungjawab untuk menyelenggarakan Festival Bunga dan Buah Nusantara dengan skala yang sangat besar dan menghadirkan pembeli internasional. “Agar mereka tahu kekuatan bunga dan buah Nusantara ini,” kata Presiden.

Presiden juga meminta agar PTPN menyiapkan lahan seluas 10.000 hektar untuk memproduksi buah-buahan. “Dari dulu menanam karet, Kopi, sawit, teh. Tidak ada PTPN yang memikirkan buah-buahan,” ujar Jokowi. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.