Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa Apresiasi Buku Anak Petani Jadi Sarjana
|
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Sugeng Priyanto bersama Jamaluddin dan editor buku “Anak Petani Jadi Sarjana” (dok. jamaluddin daeng abu)
Gowa, Villagerspost.com – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa Sugeng Priyanto menegaskan, dirinya sangat mengapresiasi terbitnya buku “Anak Petani Jadi Sarjana”. Buku yang ditulis Jamaluddin Daeng Abu, petani muda asal Desa Kanreapia, Tombolo Pao, Gowa, Sulawesi Selatan itu, dinilainya sangat inspiratif.
“Buku ini sangat Luar biasa, sumber inspirasi bagi pegiat pertanian untuk meraih sukses,” ujarnya, dalam pertemuan dengan Jamaluddin, si penulis buku, di ruang kerjanya di Sungguminasa, Gowa, Senin (15/4).
Sugeng mengatakan, buku ini inspiratif karena menceritakan sendiri perjalanan hidup Jamaluddin seorang anak petani yang berjuang untuk keluar dari jerat kebodohan dengan bersekolah. Jamal sendiri tidak mudah mewujudkan impiannya menjadi sarjana. Keterbatasan kemampuan finansial orang tuanya ia kerap mengalami putus-sambung dalam menuntaskan sekolahnya.
Meski begitu, Jamal tak menyerah, dan akhirnya bisa menyelesaikan sekolahnya hingga jadi sarjana. Lulus kuliah, Jamal pun memutuskan kembali ke desanya untuk mengabdi mengembangkan pertanian organik di desanya untuk meningkatkan taraf ekonomi keluarga dan masyarakat desa.
Selain itu, Jamal bersama perangkat Desa Kanreapia juga mengembangkan BUMDes Kalpataru yang salah satunya mengembangkan Toko Tani Organik untuk mendorong petani di Kanreapia beralih ke pertanian organik. Melalui bantuan penyediaan alat pertanian organik oleh Toko Tani Organik milik BUMDes Kalpataru, saat ini petani, khususnya di Desa Kanreapia, banyak yang beralih ke sistem pertanian organik, atau setidaknya semi organik.

Kemudian, untuk mengentaskan kebodohan di desanya, Jamaluddin juga mengembangkan Rumah Koran yang merupakan wadah pendidikan literasi bagi anak-anak petani di Desa Kanreapia. Rumah Koran ini menjadi wadah dengan dua target gerakan Cerdas yaitu: Anak petani difasilitasi dengan perpustakaan atau rumah baca, dan anak petani dapat membaca Buku di taman baca. Anak petani juga dapat belajar mengaji pada sore hari yakni hari Senin–Sabtu.
Selain itu, anak petani Desa Kanreapia juga punya Sekolah Alam, yakni belajar di alam setiap hari Minggu. Melalui Rumah Koran, anak-anak petani juga dapat belajar dua bahasa internasional yakni Bahasa Inggris dan Bahasa Arab setiap hari Minggu.
Editor buku “Anak Petani Jadi Sarjana” Rahmat Soni atau akrab disapa Romo menjelaskan, buku ini bisa menjadi contoh untuk pegiat-pegiat pertanian di Gowa untuk menulis dan memajukan Pertanian di Gowa. “Ini contoh pentingnya membagikan pengetahuan dan pengalaman melalui buku, semoga bisa menjadi inspirasi bagai anak petani lainnya,” kata Romo.
Editor: M. Agung Riyadi