Kaltim Diminta Swasembada Beras di 2017

Prosesi awal musim tanam padi di Kalimantan Timur (dok. pertanian.go.id)
Prosesi awal musim tanam padi di Kalimantan Timur (dok. pertanian.go.id)

Jakarta, Villagerspost.com – Menteri Pertanian Amran Sulaiman berharap Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dapat menciptakan swasembada beras di level provinsi pada tahun 2017 nanti. Harapan itu disampaikan Mentan saat menghadiri acara Rakor Pangan dan Penandatanganan Kesepakatan Peningkatan Luas Tambah Tanam Padi (LTT) dan Serap Gabah (Sergap) di Grand Jatra Hotel, Kota Balikpapan, Kaltim, Selasa (2/8).

Harapan Kaltim swasembada beras itu, menurut Amran, dipicu oleh kenyataan saat ini tinggal provinsi Kaltim yang masih mendatangkan beras dari daerah lain seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. “Tahun depan giliran Kaltim yang kirim beras untuk Sulsel dan Jawa Timur, gantian sekarang Kaltim yang kirim beras ke Makassar dan Surabaya,” kata Amran.

(Baca juga: MIFEE dan Mimpi Swasembada Beras)

Amran mengungkapkan, provinsi lain di Kalimantan seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat sudah surplus beras. Sementara Kalimantan Timur masih defisit beras hingga mencapai 112 ribu ton per tahun. “Dari keadaan tersebut biaya angkut beras via kapal laut dari luar provinsi Kaltim masih ditanggung masyarakat Kaltim sendiri,” terangnya.

Untuk mewujudkan mimpi Kaltim swasembada beras tersebut, Amran menginstruksikan Kepala Dinas (Kadis) Pertanian se-Kaltim untuk kerja keras mengejar swasembada. Terlebih, anggaran untuk pertanian di provinsi tersebut sudah naik sekitar 300% dari Rp140 miliar menjadi Rp500 miliar.

Mentan memberikan rambu-rambu kepada para Kadis yang hadir agar mengawal dengan serius peningkatan produksi di Kaltim. Jika tidak berhasil, Amran akan merekomendasikan kepada Gubernur Kaltim agar kadis yang gagal dalam melaksanakan tugas dialihkan tidak kembali mengurusi pertanian.

Untuk program Kaltim mandiri beras ini, Amran menargetkan peningkatan produksi di kabupaten yaitu kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Berau. Dalam kesempatan kunjungan ke Kaltim itu, Amran juga melakukan kunjungan kerja ke Desa Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Di sana Amran menyampaikan, Kabupaten Kukar mendapatkan kenaikan anggaran dari Rp8 miliar menjadi Rp32 miliar yang diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi padi di daerah tersebut. Kukar memiliki potensi sekitar 18 ribu hektare sawah tadah hujan yang memiliki produktifitas padi antara 5 ton sampai 6 ton per hektare.

“Kami tambah (bantuan) pompa 100 unit dan hand traktor 10 unit,” kata Amran. Bantuan itu untuk mendukung peningkatan produktivitas tersebut. Untuk bantuan pompa, Mentan menginstruksikan kepada Kadistan agar dalam waktu 10 hari sudah dapat terpasang untuk mengairi 10 ribu hektare areal persawahan di Kabupaten Kukar.

Ikuti informasi terkait swasembada beras >> di sini <<

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.