Kaltim Ubah PSK Jadi Transmigran
|
Jakarta, Villagerspost.com – Pemerintah Provinsi Kalimanatan Timur mencanangkan penutupan semua tempat lokalisasi yang selama ini menjadi tempat menyambung hidup para Pekerja Seks Komersil (PSK) yang tersebar di sejumlah daerah di Kaltim. Salah satunya adalah beberapa tempat lokalisasi yang berada di Kota Samarinda.
Meski proses pemulangan para PSK tersebut difasilitasi oleh Pemkot Samarinda. Namun, ada sejumlah PSK yang enggan pulang kampung. Karena itu, Pemkot Samarinda tengah mempelajari tawaran Kabupaten Berau untuk menjadikan para PSK sebagai transmigran lokal di daerah tersebut bagi para PSK yang tidak dipulangkan.
“Ada tawaran dari Pemkab Berau, bagi pekerja yang tidak dipulangkan bisa dijadikan transmigran lokal. Lahannya akan disiapkan Pemkab Berau. Hanya saja memang ini masih ditindaklanjuti, kalau wanita tuna susila ini memiliki suami tidak apa, mereka bisa mendampingi suaminya,” kata Asisten III Bagian Kesejahteraan Masyarakat Pemkot Samarinda, HM Ridwan, seperti dikutip kemendesa.go.id, Senin (6/6).
(Baca juga: Transmigrasi Mendorong Ekonomi Kawasan Perbatasan)
Pemprov Kaltim sendiri telah menyiapkan lahan dan fasilitas untuk sekitar 40 ribu orang yang ingin mengikuti program transmigrasi di wilayah tersebut. Para Transmigran itu nantinya akan mendapatkan dua sampai tiga hetar tanah yang dapat dikembangkan untuk sektor pertanian, seperti pengembangan perkebunan kelapa sawit yang akan dikembangkan di sepanjang jalan perbatasan. Mereka juga akan dilibatkan melalui 20 persen program plasma pengembangan usaha perkebunan kelapa sawit tersebut.
Rencana Pemprov Kaltim itu sendiri mendapat dukungan dari dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar. Marwan mengatakan, dengan menjadi transmigran lokal, para PSK dapat mengubah nasib dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan pemerintah.
“Kami tentu sangat menyambut baik rencana itu. Dengan menjadi transmigran lokal di Berau, para wanita yang selama ini menjadi PSK di Kota Samarinda bisa menata hidup lebih baik lagi,” ujar Marwan.
Marwan menjelaskan, secara umum pihak Kemendesa PDTT juga sudah menyediakan lahan untuk 6.079 Kepala Keluarga (KK), untuk mengikuti program transmigrasi tahun ini. Jumlah tersebut meningkat dari target tahun 2015 lalu yakni 4.336 KK.
“Tahun ini kita targetkan penataan persebaran penduduk transmigrasi sebanyak 6.079 KK. Tahun lalu, kita sudah berhasil menempatkan 3.568 KK dari target 4.336 KK,” terangnya.
Menurutnya, para Transmigran itu nantinya akan mendapatkan beberapa fasilitas, seperti rumah, dan sarana air bersih. Tidak hanya itu, transmigran juga akan mendapatkan lahan siap garap, serta jaminan hidup beras dan nonberas yang diberikan selama 12 bulan untuk daerah lahan kering, dan 18 bulan untuk daerah lahan basah.
“Karena itu, dari pada hidup bergelantungan dan mencari uang dengan cara tidak baik, para PSK tersebut sebaiknya ikut program transmigrasi, nanti kita sipakan lahan dan jaminan hidup di Berau. Itu akan lebih baik karena meraka akan mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki hidup dan masa depan,” tukas Marwan.
Ikuti informasi terkait transmigrasi >> di sini <<