Kawasan Wisata Bukit Patrum Diresmikan Jadi Desapolitan

Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo (dok. kemendesa pdtt)

Jakarta, Villagerspost.com – Dalam kesempatan kunjungannya ke Klaten, Jawa Tengah, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, juga meresmikan obyek wisata Bukit Patrum yang terletak di Desa Krakitan, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (28/10). Obyek wisata Bukit Patrum tersebut juga merupakan bagian dari pengembangan konsep Desapolitan.

“Bukit Patrum merupakan spot wisata baru di Klaten. Ini menarik karena keunikannya dan ada sejarahnya. Semakin bagus bila dikembangkan jadi produk unggulan kawasan perdesaan,” ujar Eko.

Dia menambahkan, pemerintah desa dapat mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pengelolaan obyek wisata Bukit Patrum. Keuntungan yang didapatkan pun dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat desa sekitar. “Kami berharap, obyek wisata ini dapat dikelola dengan baik agar kedepan bisa turut meningkatkan pendapatan masyarakat desa sekitar,” lanjutnya.

Bukit Patrum adalah salah satu lahan bekas tambang kapur di Dukuh Mojopereng, Desa Krakitan, Bayat, Klaten. Sejak zaman colonial, lokasi tersebut dimanfaatkan sebagai bahan pada proses pembuatan gula di Pabrik Gula Gondang Winangoen dan Ceper.

Terdapat salah satu bangunan yang berada diatas bukit yang dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan bahan peledak atau dinamit. Masyarakat sekitar menyebutnya patrum. Oleh karena itu bangunan tersebut disebut Gedhong Patrum

Beberapa hal yang ditawarkan kepada wisatawan antara lain kegiatan untuk naik turun tebing kapur (rappling) dan lokasi menarik yang sering digunakan sebagai tempat berswafoto, yakni Photorium Bukit Patrum.

Pada kesempatan yang sama, akademisi dari Universitas Gadjah Mada Suratman mengatakan, konsep desapolitan merupakan pengembangan kawasan pembangunan perdesaan di tiga wilayah desa yang saling berbatasan. Ketiga desa tersebut adalah Desa Jomboran, Desa Krakitan, dan Desa Jimbung yang terletak di Klaten, Jawa Tengah.

“Kawasan desapolitan ini memiliki tujuan percepatan pembangunan perekonomian masyarakat di kawasan desapolitan, penerapan manajemen sumberdaya wisata inovatif berbasis IT dan kolaborasi BUMDes serta pengembangan pusat-pusat objek wisata inovatif dengan tata kelola modern menggunakan jejaring promosi global,” ujarnya. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.