Kemah Literasi Inklusi Sulsel di Kampung Sayur
|Gowa, Villagerspost.com – Desa Kanreapia, yang juga dikenal dengan julukan Kampung Sayur, sukses menggelar acara “Kemah Literasi Inklusi” Sulawesi Selatan yang pertama, yang dilaksanakan pada tanggal 20-21 Juli 2019. “Kegiatan ini sendiri digelar untuk mempertemukan para pegiat literasi Sulawesi Selatan,” kata inisiator kegiatan Kemah Literasi Inklusi Sulsel Andika Mampasomba, Minggu (21/7).
Andika yang juga Ketua Rumah Forum Literasi Sulawesi Selatan menambahkan, melalui kegiatan ini, para penggiat gerakan literasi di Sulsel, bukan sekadar bertemu tetapi juga merumuskan dan mengumpulkan ide-ide yang nantinya akan disodorkan kepada pemerintah Sulawesi Selatan. “Tujuannya agar gerakan literasi lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah,” tegasnya.

Kegiatan tersebut selain dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari pada aktivis literasi, Duta Baca Sulawesi Selatan dan para anggota komunitas literasi dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan. “Kemah literasi ini merupakan jalan yang akan membawa perubahan terhadap gerakan teman-teman pegiat literasi,” kata Direktur eLSIM Makassar Andi Tenriadi.
Dia emnambahkan, mereka yang hadir sebagai peserta adalah mereka yang telah menjalankan gerakan literasi mereka di daerah masing-masing dan telah mendapatkan banyak prestasi. “Itu akan menjadi motivasi bagi para peserta karena di Kemah Literasi ini ada sesi berbagi cerita akan komunitas dari masing-masing peserta
,” tambahnya.
Jamaluddin Daeng Abu, penggiat literasi petani, yang juga pendiri Rumah Koran, sebagai tuan rumah mengatakan, pihaknya bersyukur acara yang berlangsung selama dua hari ini bisa berjalan lancar. Djamaluddin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah ikut andil untuk mensukseskan acara tersebut.

“Terima kasih atas semua kalangan yang telah membantu mensukseskan acara ini, terima kasih kepada Pemerintah Desa Kanreapia, Pemerintah Kecamatan Tombolo Pao dan Kapolsek Tombolo Pao, atas izin dan dukungannya. Terima kasih kepada teman-teman sahabat panitia kokal, masyarakat setempat dan media partner yang telah mempublikasikan Kegiatan Kemah Literasi Inklusi Sulawesi Selatan. Sukses untuk kita semua dan salam literasi,” ujarnya.
Djamaluddin mengaku bangga karena Kemah Literasi Inklusi Sulawesi Selatan ini merupakan kegiatan besar tingkat provinsi dan tidak memiliki sponsor dan sumber anggaran. “Semua murni kemandirian, kami jadi tuan rumah karena kami siap untuk memanfaatkan lahan sayur untuk dijadikan lokasi kemah dan para peserta kemah membawa tenda, konsumsi dan peralatan lainnya sendiri-sendiri. Semuanya serba mandiri, itu menandakan bahwa kegiatan besar bisa lahir jika kebersamaan dan kerja kolaborasi itu ada karena akan saling melengkapi,” pungkasnya
Laporan: Tim Rumah Koran
Editor: M. Agung Riyadi