Kemendes: Proposal Prukades tak Perlu Tebal

Pameran produk unggulan desa di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (dok. pemkab gresik)

Jakarta, Villagerspost.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, tak perlu proposal tebal untuk menjalankan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). “Bupati hanya perlu menentukan produk unggulan dengan melampirkan lokus program,” kata Eko, saat menerima audiensi dari Bupati Ogan Ilir di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Kamis (26/10).

Langkah selanjutnya, jelas Eko, harus dijelaskan pula terkait siapa penerima bantuannya. “Ini kalau nggak jelas nanti lama. Sekarang sudah 43 kabupaten yang daftar ke saya. Harus cepat,” ujarnya.

Eko mengatakan, masih adanya desa miskin adalah karena desa tidak memiliki pasar sehingga masyarakat bergantung pada tengkulak. Sementera penyebab pasar tidak bisa masuk ke desa disebabkan karena produk desa tidak memenuhi skala ekonomi.

“Jadi kuncinya bagaimana agar pasar masuk desa. Pasar itu apa? ya gudang, sarana pasca panen. Pertanyaannya kenapa pasar nggak mau datang ke desa? Karena desa itu nggak fokus, nggak ada skala ekonomi produk unggulannya. Kalau skalanya besar saya akan bawa pasar masuk ke desa,” terangnya.

Dalam menghadapi persoalan desa, Kemendes PDTT, kata Eko, dibantu oleh 19 kementerian/lembaga terkait begitu juga dengan program Prukades. Sehingga ia menantang bupati Ogan Ilir untuk berlomba kecepatan mengembangkan Prukades di daerahnya.

“Saya minta tentukan aja produk unggulannya, tapi jangan hanya sekadar tentukan produk unggulan, tentukan lokusnya, petanya, butuhnya apa jembatan atau apa, nanti saya pertemukan dengan 19 kementerian/lembaga. Kirimkan datanya aja paling lama seminggu ya, nanti saya review (analisis). Buatkan fokusnya apa, kerjakan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ogan Ilir M Ilyas Panji Alam mengatakan, Ogan Ilir saat ini telah menyiapkan lahan seluas 5 hektare untuk produk unggulan padi di 13 desa. Selain itu ia juga akan menyiapkan kawasan transmigrasi untuk mengembangkan Prukades.

“Kami mencoba mengembangkan kawasan perdesaan. Selain dari dana desa, harapannya ada dana dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang bisa membantu percepatan pembangunan kawasan perdesaan di Ogan Ilir. Untuk tahap awal ini ada 13 desa yang sedang kita kembangkan,” ujarnya.

Untuk itu, kata Ilyas, dia telah membuat tim percepatan pembangunan kawasan perdesaan untuk fokus mengawal program Prukades. “Kalau BUMDes Ogan Ilir sudah ada 217 BUMDes,” pungkas Ilyas. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.