Kerusakan Infrastruktur Hambat Bantuan ke Nepal

Seorang anak bersepeda di tengah reruntuhan bangunan di Nepal (oxfamamerica.org)
Seorang anak bersepeda di tengah reruntuhan bangunan di Nepal (oxfamamerica.org)

Jakarta, Villagerspost.com – Hari ini, Oxfam memulai penyaluran bantuan untuk menolong sekitar 350.000 warga Nepal yang menjadi korban bencana gempa yang terjadi Sabtu (25/4) lalu. Oxfam memberikan bantuan berupa air bersih, toilet, dan rumah penampungan untuk ribuan warga.

Oxfam bekerja di lokasi penampungan pengungsi di wilayah Lembah Kathmandu, mengirimkan air dan membangun toilet. Dalam beberapa hari ke depan, mereka akan bekerjasama dengan agensi kemanusiaan lainnya untuk menyediakan air bersih di 16 tempat terbuka yang disediakan oleh pemerintah Nepal termasuk menyediakan tempat perlindungan dan makanan, sekaligus bekerja di luar wilayah Kathmandu.

Sejauh ini Oxfam telah mengumpulkan dana bantuan sebesar US$1,5 juta, sebuah angka yang fantastis, namun masih banyak lagi dana yang diperlukan. “Kebaikan hati orang-orang dan publik sangat luar biasa dan sangat tepat. Meski demikian, karena jutaan orang lainnya masih tinggal di luar tempat penampungan yang aman, tanpa air bersih dan sanitasi akibat tragedi ini, lebih dan lebih banyak lagi bantuan masih diperlukan,” kata Direktur Eksekutif Oxfam Winnie Byanyima dalam surat elektronik yang diterima Villagerspost.com, Selasa (28/4).

Lebih dari 3,5 juta orang diperkirakan terdampak oleh bencana gempa bumi Nepal. Korban tewas saat ini tercatat mencapai 3.700 jiwa dan terus bertambah seiring belum masuknya laporan dari wilayah yang selama ini sulit terjangkau. Lebih dari 5 ton air dan material sanitasi telah diberangkatkan dari gudang milik Oxfam di Barcelona untuk membantu mereka yang terlanda krisis. Sebuah tim respons Oxfam telah dimobilisasi dari India untuk melakukan penilaian situasi kemanusiaan di Gorkha, distrik yang paling terdampak parah.

Oxfam juga melakukan penilaian menyangkut apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dilakukan untuk menolong warga di Lalitpur, Distrik Lumjung dan sepanjang perbatasan di India yaitu Sitamarhi dan Darbanga.

“Nepal adalah termasuk negara termiskin dan menghadapi masalah minimnya infrastruktur dan sumbe daya untuk menghadapi krisis sebesar ini. Tujuan kami adalah untuk membantu sebanyak mungkin orang secepat mungkin dari uang yang disumbangkan publik untuk menghadapi krisis sebesar ini,” tegas Byanyima.

Direktur Humanitarian Oxfam Jane Cocking mengatakan, ratusan ribu orang mendadak hidup tanpa makanan, air, tempat tinggal dan perawatan kesehatan yang memadai. “Mereka sangat putus asa. Kita butuh aksi cepat,” ujarnya.

Kerusakan pada infratruktur sangat besar dan membuat pengiriman bantuan secara cepat sangat sulit. “Kami sekarang mulai menjangkau wilayah di luar Lembah Kathmandu dan mencari tahu kebutuhan di area terpencil,” kata Jane. (*)

Facebook Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.